Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Gerak Cepat Petakan Komponen Bantuan

  • Bagikan

Langkah konkret yang dilakukan untuk penanganan ini adalah tim bergerak secara cepat turun ke lapangan untuk memastikan bantuan dan komponen apa saja yang dibutuhkan untuk mengamankan pertanaman di kawasan sentra utama,” ungkapnya.

“Di antaranya penggunaan varietas yang sesuai untuk musim kemarau, bantuan pompa air yang juga difalitasi dengan APBN, serta penggunaan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,” tambah Sri.

Sementara, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DI Yogyakarta, Maman Suherman mengatakan bahwa pada 2019 pihaknya mendapatkan bantuan untuk penanganan DPI dari dana APBN di kawasan cabai seluas 95 hektare. Lokasinya tersebar di Kabupaten Sleman 45 ha dan Kab. Kulonprogo 40 ha.

“Tentunya bantuan ini diharapkan bisa menjadi stimulan dan sekaligus menjadi penyemangat bagi kelompok tani agar tetap semangat dalam menjaga pertanaman di lapangan,” kata dia.

Maman menambahkan bahwa berbagai upaya antisipasi DPI bertujuan untuk memperkecil resiko serangan OPT dan DPI sehingga produksi hortikultura terjaga.

“Mulai dari kualitas, kuantitas, menguntungkan petani, menjamin kesehatan manusia serta mempertahankan kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya.

Data Early Warning System (EWS) Hortikultura

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, menjelaskan bahwa berdasarkan data EWS Ditjen Hortikultura produksi bawang merah nasional bulan Mei sampai dengan Agustus 2020 cukup aman, masih surplus. Bulan Mei, produksi 120.373 ton, kebutuhan 119.080 ton, surplus 1.293 ton. Bulan Juni, produksi 135.060 Ha, kebutuhan 112.688 ton, surplus 22.372 ton. Bulan Juli dan Agustus produksi juga aman.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan