FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Abdullah, seorang sahabat Nabi Muhammad SAW penasaran dengan seseorang yang dikatakan Nabi sebagai penghuni surga. Saking penasarannya, ia menemui orang yang dimaksud dan meminta ijin menginap di rumahnya selama tiga hari.
Di malam pertama, Abdullah berusaha mencari tahu amal ibadah istimewa apa yang dilakukan orang tersebut. Namun, dia tidak mendapati apa-apa, karena orang tersebut langsung tidur setelah menunaikan Salat Isya.
Begitupun juga di malam kedua dan ketiga, hanya sesekali Abdullah mendengarnya menyebut asma Allah. Ketika hendak pamit, Abdullah menyampaikan tujuan sebenarnya dia menginap di rumahnya itu, yakni untuk mencari tahu amal istimewa apa yang dia kerjakan sehingga ditunjuk sebagai penghuni surga oleh Nabi Muhammad SAW.
"Apa yang kamu lihat itu adalah amalku," kata orang itu. Abdullah tidak percaya, lalu orang itu melanjutkan bahwa dia sebenarnya adalah seorang pengusaha. "Tetapi selama saya berusaha saya tidak pernah menipu," katanya.
Itulah sepenggal kisah yang diceritakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan, Anregurutta (AGH) Kyai Haji Sanusi Baco pada peringatan Nuzulul Qur’an yang digelar Dewan Pengurus Provinsi Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPP Apindo) Sulsel melalui video teleconference, Kamis malam (14/5/2020).
Ketua DPP Apindo Sulsel, La Tunreng mengatakan kejujuran merupakan salah satu modal utama bagi pengusaha. Karena dengan kejujuran, pelanggan akan setia menggunakan produk maupun layanan yang diberikan, sehingga bisnis bisa bertahan lama. Selain itu, nama baik seorang pengusaha terletak pada tingkat kejujurannya.