FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, berpesan agar warga Muhammadiyah tetap menumbuhkan empati, rasa kebersamaan, dan rendah hati di tengah masa krisis pandemi Covid-19.
Haedar mengingatkan agar warga Muhammadiyah tidak ikut terjebak dalam perdebatan yang tidak perlu, beserta lebih menyibukkan diri untuk berikhtiar memperkaya cara pandang dan makna hidup.
“Pandemi ini harus melahirkan gerakan ukhuwah dan taawun, rasa persatuan dan kebersamaan sekaligus panggilan untuk menolong orang lain. Setidaknya jika tidak bisa mengurangi beban, paling tidak kita tidak menambah beban dengan cara memutus rantai penularan,” pesan Haedar Nashir, Sabtu (19/5/2020).
Selain menumbuhkan taawun dan ukhuwah, Haedar berharap agar momentum pandemi dijadikan sebagai pemantik untuk meningkatkan kualitas ilmu dan iman.
“Musibah ini bisa kita jadikan hikmah untuk memperkaya pemikiran wawasan keilmuan dalam membaca ayat-ayat semesta. Harus ada empati pada orang lain. Pandemi ini harus membuat cakrawala keilmuan orang Muhammadiyah yang burhani, bayani, dan irfani mencerahkan dan memberikan solusi,” papar dia.
“Kita sebagai umat beriman dan warga Persyarikatan agar semakin memperkuat dan memperkokoh keimanan kita pada Allah dan mempertajam hati kita untuk menjadi insan yang semakin berilmu dan beramal salih,” imbuh Haedar.
Terakhir, Haedar bermunajat agar Covid-19 segera berakhir dan menjadikan umat islam semakin kokoh imannya.
“Dengan munajat semoga pandemi ini akan segera berakhir dan kita menjadi muslim yang semakin kokoh pandangan hidup dalam keadaan yang utuh, semakin berilmu dan mencerahkan, terus memperbaharui amal punya jiwa empati. Di situlah nilai-nilai insaniyah kita harus kita hidupkan,” tutup Haedar. (endra/fajar)