FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sejumlah pedagang pasar yang reaktif covid-19 masih menolak untuk isolasi mandiri di hotel setelah dinyatakan reaktif dari hasil rapid test.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, Naisyah Tun Azikin, mengatakan, alasan para pedagang tersebut cukup beragam. Dari takut dagangan tak laku, hingga khawatir kesejahteraan keluarga di rumah.
"Mungkin ini mereka tidak mau masuk (dikarantina) karena di pikiran mereka 'mauka menjual'. Kalau itu kan adaji suaminya atau istrinya," ucapnya, Minggu (17/5/2020).
Sementara itu, Dirut PD Pasar Makassar Raya, Basdir, menyebut, telah menempuh jalur persuasif yakni bekerja sama dengan pihak puskesmas dan kelurahan.
"Masih dilakukan pendekatan persuasif oleh pihak puskesmas, kelurahan, beserta kami di PD Pasar, kan kadang masyarakat kita masih banyak yang ketakutan isolasi kayak bagaimana, padahal dia di hotel terjamin semuanya," kata Basdir.
Selain itu, ia mengaku bahwa pihak keluarga dari pedagang juga akan dijamin soal kebutuhan pokoknya. Mereka tak perlu khawatir lagi jika keluarganya terdampak secara ekonomi.
"Bahkan Pak Wali (Yusran Jusuf) juga sudah menyampaikan bahwa kalau diisolasi, dia akan diberikan kebutuhan pokok untuk keluarganya yang tinggal di rumah, jadi harapannya kita semua, bisa tertib dan taat melakukan isolasi," tutupnya.
Sebelumnya, Pemkot telah melakukan rapid test kepada 5.145 pedagang di 18 pasar selama empat hari dengan hasil 204 orang dinyatakan reaktif.
Sampai saat ini kegiatan rapid test terus berlanjut dengan menyisir Ojek Online dan karyawan toko-toko besar. (ikbal/fajar)