FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Jelang Idul Fitri penumpukan massa di pusat perbelanjaan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) marak terjadi.
Melihat situasi yang terjadi di tengah pandemi, aktor dan komedian Aming sangat menyayangkan kerumunan tersebut. Ia mengatakan masyarakat seolah lebih takut tidak mendapat baju baru dibanding dengan bahaya virus corona.
"Mungkin mandat dari atasnya dah bener, tapi kapasitas tim pelaksana penertibannya zonk kali ya atau sebaliknya," sindir Aming yang ia tulis di laman Instagramnya.
Pemain film Doa yang Mengancam itu kembali menyindir sikap acuh masyarakat terhadap physical distance dan protokol kesehatan yang benar selama di luar rumah.
Baginya perilaku tak peduli masyarakat justru akan memperparah penularan Covid-19.
"Tapi yang jadi inti masalah pembahasan postingan-postingan saya dari kemarin-kemarin adalah protokol yang benarnya mana sayang? Jaga jaraknya? Cakep tuh udah pakai masker. Eh jangan ngimpi ming, disuruh ngantri aja masih lebih jago itik," kata Aming lagi.
Lebih tegas lagi ia menyampaikan keluhan warga selama ini yang membutuhkan uluran bantuan dari pemerintah dinilai kontradiktif dengan kenyataan yang ada di lusat perbelanjaan.
"Terus katanya lagi pada susah. Minta-minta dibantu. Protes lebay! (giliran bansos segala macem kaga sampai-sampai). Tapi itu belanja bisa bingit. Mending jual tuh motor atau balikin tuh motor leasingan, tabung duitnya. Buat makan setahun ke depan bakal susah bro!" pungkas Aming.
Akhirnya sambung pria 39 tahun ini, saat warga terpapar virus ujung-ujungnya yang disusahkan adalah tenaga medis di rumah sakit. Padahal di kala sehat, mereka tak menghiraukan bahaya dari wabah ini.
"Giliran sakit, pasien membludak. Yang berobat ga kepegang. Nyalahin petugas medis, nyalahin RS, puskemas, nyalahin pemerintah. Koar-koar di sosmed. Playing victim, padahal mental sama kesadarannya bermasalah. Paling mentok bilang takdir Alloh!!!! Hadeuh bambang takdir mah pasti nasib mah kita yang milih," imbuhnya. (endra/fajar)