FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Jalan Muhammadiyah, Kota Makassar sempat memanas. Aksi saling serang pecah pada Minggu (17/5/2020). Namun beberapa hari setelahnya, kondisi di jalan itu kembali ramai.
Beberapa pemuda di sana sudah tahu atas kejadian itu. Tetapi bukannya di rumah saja, justru tetap nekat berkumpul hingga dini hari dan jelang sahur.
Hari ini, Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 02.00 Wita, polisi dari Tim Respon Angngaru Sat Sabhara Polres Pelabuhan mencokok mereka semua. Selain berkumpul pasca tawuran saat itu, ternyata dua buah botol minuman keras jadi konsumsi mereka di bulan Ramadan ini.
Petugas mendapati minuman beralkohol itu di sebuah bangku kayu, yang ditutupi dengan sehelai kain hitam. Aromanya miras itu tercium menyengat. Polisi bertanya siapa pemilik minuman itu.
Namun beberapa dari mereka justru berbohong. Kata mereka, minuman tersebut sudah ada sejak beberapa hari yang lalu. Namun polisi tak percaya. Proses interogasi pun berlangsung di tempat itu juga.
"Iya pak kami semua baru saja minum itu," kata pemuda tersebut secara serentak kepada petugas.
Mereka sudah diberi tahu untuk tidak berkumpul di masa pandemi ini. Apalagi dua hari lalu, wilayah tersebut sempat pecah karena tawuran antar kelompok.
Kaca mobil milik warga sekitar pecah pada saat itu. Ada empat orang yang ditangkap dalam aksi serang tersebut.
Hari ini, patroli malam yang dipimpin oleh Danru 1 Pospam Sat Sabhara Polres Pelabuhan, Bripka Basri khawatir semua pemuda itu akan ikut terlibat tawuran atau aksi kriminal lainnya, akibat dari minum minuman keras tadi.
Semuanya pun dibubarkan dan mendapat hukuman push up, di tempat itu juga. Mereka juga dihimbau untuk menggunakan masker dan menjaga social distancing.
"Kami hukum mereka dengan push up. Apalagi mereka sempat berbohong soal botol miras itu dan di wilayah itu juga sempat terjadi tawuran. Kami tak ingin itu terulang kembali," kata Basri. (Ishak/fajar)
