Melihat kondisi seperti ini, dia dan semua tenaga kesehatan yang bertugas hanya bisa pasrah.
Pasrah dalam arti, meskipun pasien Covid-19 semakin banyak, tenaga kesehatan akan tetap melayani dengan rasa iklhas.
"Kita ikhlas lilahi taala menolong orang sakit," ungkap Alfian.
Dia mengatakan, bila nanti yang datang lebih banyak dari tempat tidur yang ada atau melebihi kapasitas rumah sakit. Masyarakat harus memahami hal tersebut dan menerimanya.
Dia menjelaskan, jika masyarakat yang mengabaikan protokol menjadi Orang Tanpa Gejala (OTG) dan membawa virus corona pulang ke rumah akan muncul penyesalan.
Sebab, yang berisiko masuk rumah sakit adalah orang tuanya atau orang di sekitarnya.
"Yang harus diketahui virus ini akan tetap hidup dan bertahan di Surabaya atau Indonesia. Selama virus itu tidak berhasil dimatikan oleh orang-orang dengan imunitas kuat atau tidak dibawa mati oleh orang imunitas lemah," pungkasnya. (ngopibareng/jpnn)