FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Beredarnya video di media sosial terkait tumpukan oli di salah satu icon Kota Makassar, Pantai Losari menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Daerah Sulawesi Selatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun fajar.co.id, tumpukan oli berwarna hitam pekat yang tertumpah dilaut lalu terdampar dan menggenang di sekitar pelabuhan dan pesisir Lae-lae merupakan minyak yang mirip dengan jenis MFO (Merine Fuel Oil) BBM kapal tengker.
Bahkan banyak warga sekitar yang beranggapan minyak tersebut berasal dari kebocoran selang milik Pertamina saat melakukan pengisian bahan bakar minyak.
Walhi menilai tumpahan minyak di laut Makassar sudah dapat dikategorikan sebagai pencemaran lingkungan. Selain itu, pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak juga dikategorikan sebagai pelangaran berat, sehingga pihaknya meminta segera dilakukan penindakan hukum.
"Kami menilai bahwa General Manager Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi, sebagai pimpinan tertinggi Pertamina di wilayah Sulawesi, harus bertanggung jawab penuh terhadap pencemaran lingkungan ini baik dampak lingkungan, sosial, ekonomi yang ditimbulkan maupun secara hukum," ucap Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel, Muhammad Al Amin salam keterangan pers yang diterima fajar.co.id, Jumat (22/5/2020).
"Kami juga mendesak kepada para penegak hukum, baik itu Kepala Gakkum KLHK dan Kapolda Sulawsi Selatan untuk menyelidiki praktek pencemaran lingkungan ini secara transparan," tutup Muhammad Al Amin. (anti/fajar)