LaNyalla menegaskan bahwa Pondok Pesantren An-Nur 1 adalah pondok pesantren yang tertua di wilayah Malang Raya. Didirikan oleh Kiai Haji Muhammad Anwar Bin Haji Nuruddin pada tahun 1941.
Pada awalnya, pondok ini hanya sebuah langgar yang digunakan sebagai tempat mengaji yang berada di sebelah rumahnya. Namun dengan berjalannya waktu, jumlah santri yang menimba ilmu semakin banyak. Sampai akhirnya berdirilah pondok An-Nur.
"Tidak sekedar mengajar mengaji, beliau juga membina dan mendidik masyarakat.
Seusai masa pendudukan Jepang dan agresi Belanda, jumlah santri terus bertambah," ujarnya.
Saat ini pondok An-Nur terus berkembang. Selain mendalami ilmu agama, santri juga belajar ilmu terapan. Santri dibekali keterampilan seperti bahasa asing dan wirausaha. Fasilitasnya sangat memadai. Bahkan belakangan Pondok Pesantren An-Nur 1 memiliki sekolah unggulan.
"Hal ini membuktikan besarnya peran Pondok Pesantren An-Nur dalam melahirkan generasi shalih dan shalihah kebanggaan keluarga, bangsa, dan agama. Generasi andal dan mandiri yang siap menghadapi perubahan zaman. Mampu mencukupi kebutuhannya, tidak menjadi beban masyarakat, bahkan bisa menyantuni orang-orang sekitarnya. Selaras dengan namanya, An-Nur yang artinya cahaya. Cahaya ilmu dan amal," tambahnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1, KH Ahmad Fahrur Rozi menyampaikan terimakasih atas kehadiran Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di pondok pesantren An Nur 1 Bululawang, Malang.
Ia mengatakan bahwa saat ini, jumlah santri di seluruh Pondok An-Nur mencapai 8 ribu santri. Sementara santri di Ponpes An-Nur 1 ditempati 1550 santri putra putri. Saat ini, hampir keseluruhan sudah pulang ke tempat tinggal masing masing. Yang masih tertinggal di pondok hanya ustaz dan ustazah.