FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Saat ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mencanangkan gerakan Ketahanan Pangan Nasional. Maksimalkan pangan lokal dan harus dimulai dari diri sendiri sebagai insan pertanian.
Itu disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, saat Halal Bi Halal On Cloud BPPSDMP Kementan , Selasa (26/5/2020).
Menurut Dedi, sekarang adalah saat yang tepat untuk masyarakat Indonesia kembali pada pangan lokal. Apalagi Indonesia memiliki banyak pangan lokal. Dari beras, sayur hingga buah-buahan semuanya berlimpah. Ingat pangan lokal kita berlimpah, sumber karbohidrat kita berlipah, ada singkong, umbi-umbian, semua berlimpah. Dan itu dengan mudah kita bisa budidayakan,” katanya tegas.
“Kita ini negara tropis sinar marahari melimpah, air di mana-mana. Jadi tidak ada alasan untuk tidak tanam, setiap saat kita harus tanam kapan saja, dimana saja. Kalau kita menanam kita akan memanen, dan memperkuat ketahanan pangan kita. Yuk kita gerakkan tanam pangan lokal, gerakan konsumsi pangan lokal,” ajaknya.
Covid-19 telah mengganggu banyak aspek di pertanian, mulai sistem produksi hingga distribusi.
“Tetapi pertanian harus tetap berjalan. Setiap ada kehidupan, saat itu pula kita butuh pangan. Dan sudah menjadi tugas Kementan untuk menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” katanya.
Dedi menegaskan, mau tidak mau, suka tidak suka, Indonesia harus mandiri pangan. Tidak boleh tergantung impor pangan, harus mampu menyediakan pangan sendiri. Ia berharap seluruh keluarga Indonesia mempu mengakses pangan dengan udah, baik harga maupun ketersediaan di lapangan.