FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Pengiat media sosial Denny Siregar kembali mengeluarkan statemen terbaru. Kali ini dia membahas masalah isu PKI dan kelompok radikal.
"Mau cerita dikit nih.. Isu PKI itu berpola. Harus ada momen, biasanya menjelang Pilkada/Pilpres keluar. Tapi isu kali ini berbeda, ada momen spesial. Awalnya, ada keresahan dr sebuah front pembela agama & kelompok2 radikal, krn mrk skrg tercerai berai," kata Denny di akun Twitternya, Kamis (28/5/2020).
Denny kemudian mengapresiasi langkah pemerintah untuk menangani kelompok radikal yang dia maksud tersebut.
"Gaya @jokowi emang keren. Kelompok2 kayak gini gak dihajar, tapi dielus2 didepan, dibelakang satu persatu "tokohnya" ditikam. Ini hanya bisa dimainkan dgn skenario intelijen luar biasa. Ketika radikalis itu mau membangun sosok dgn konsep "Imam besar", pihak intel langsung gerak," ungkapnya.
Tak sampai di situ, Denny menyinggung kelompok radikal dengan pemimpin HRS. Kuat dugaan kelompok yang dimaksud adalah Front Pembela Islam dengan imam besarnya Habib Rizieq Shihab.
"Konsep Imam besar ini mirip dgn penunjukan Ayatullah Khomeini saat melawan Syah Reza Pahlevi di Iran. Harus ada sosok yg bisa menyatukan. Maka dipilihlah HRS utk bangun satu gerakan besar. Sayang, mrk gagal. Intel lbh cerdik, dia kabur gak pulang2,"
"Hilangnya HRS & gagalnya mrk menunggangi Pilpres 2019, membuat intel semakin masuk ke dalam gerombolan. Di dalam, semua diacak2, diadu domba, dilemahkan. Kelompok itu sejatinya skrg dalam masa lemah2nya. Tdk percaya diri. Banyak anggota keluar. Setoran jauh berkurang," tweet pria yang dikenal sebagai Presiden Cebong Indonesia ini.