FAJAR.CO.ID,
MILAN—Inter Milan akhirnya mengkonfirmasi kesiapan mereka melego Lautaro
Martinez. Tapi, syaratnya berat. Nerazzurri hanya akan melepas bomber
andalannya pada klub yang bersedia membayar tunai sebesar Rp1,8 triliun.
Direktur Inter, Piero Ausilio secara terbuka mengatakan sejumlah klub sudah
mengubungi mereka terkait Lautaro Martinez. Yang getol menurutnya adalah
Barcelona yang kini mencari pengganti Luis Suarez.
Namun, Ausilio
memastikan tidak akan melakukan negosiasi jika itu bukan terkait klausul rilis
sang pemain. “Banyak klub yang menghubungi kami, terutama Barcelona, tetapi
satu-satunya cara dia pergi adalah dengan klausul rilis,” tegas Ausilio kepada
Sky Sport Italia.
Dalam situasi pandemi virus corona seperti saat ini, permintaan Inter jelas
sangat berat. Seperti diketahui, klausul rilis bomber Argentina itu adalah 111
juta euro (Rp1,8 triliun). Dan Barcelona dipastikan akan kesulitan membayar
klausul itu secara tunai.
Apalagi,
selain Martinez, mereka juga berupaya memulangkan Neymar dari PSG. Tidak
mengherankan jika Raksasa Catalan mencoba untuk menegosiasikan kesepakatan yang
melibatkan pertukaran pemain serta sejumlah uang tunai.
“Kenyataan dari situasi dengan Martinez adalah bahwa hanya ada satu jalan untuk
membawanya pergi dari Inter dan itu adalah untuk membayar klausul rilis,” katanya
dikutip dari Football Italia.
Ausilio sadar bahwa tuntutan mereka sangat berat. “Ini adalah klausa yang
diketahui semua orang, tidak ada gunanya bersembunyi. Ini adalah klausa yang
sulit karena memiliki tenggat waktu tertentu dan beberapa tuntutan yang sangat
tepat,” jelasnya.
“Pertama dan terpenting, klausul ini berakhir pada awal Juli, jadi tidak
berlangsung lama. Ini satu-satunya cara yang mungkin saat ini bahwa kami tidak
akan melihat Lautaro Martinez di Inter musim depan,” lanjutnya.
Ia menegaskan, sejak awal tidak berniat menjual Martinez. Makanya, belum ada
pembicaraan serius dengan klub mana pun terkait tandem Romelu Lukaku tersebut.
Sebaliknya, Inter berusaha menambah kekuatan mereka musim panas mendatang.