FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Bukan rahasia umum lagi jika imbas wabah Covid-19 membuat perekonomian goyah dan berdampak pada banyaknya pekerja yang harus di PHK dan dirumahkan.
Industri perhotelan misalnya yang menjadi salah satu industri terparah dengan adanya wabah yang menimpah Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.
Pasalnya berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan tercatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Sulawesi Selatan pada April 2020 turun 22,36 poin dibandingkan dengan TPK pada Maret 2020, yaitu dari 43,26 persen.
Bila dibandingkan dengan April 2019 tercatat 47,43 persen, TPK hotel Klasifikasi Bintang pada bulan April 2020 turun 26,53 poin.
Saat dikonfirmasi Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah membeberkan dari semua klasifikasi hoter bintang di Sulawesi Selatan, hotel bintang 4 justru mengalami penurunan paling signifikan dibandingkan hotel berbintang lainnya.
"Pada bulan April 2020 tingkat penghunian kamar (TPK) hotel mengalami penurunan untuk semua kelas hotel. Tapi TPK hotel dengan klasifikasi bintang 4 mengalami penurunan tertinggi sebesar 56,93 poin," ucapnya pada Rabu (3/6/2020).
Diketahui hal itu terjadi sebab kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Selatan ditutup begitupun dengan akses pintu keluar masuk Makassar dikarenakan kebijakan pembatasan perjalanan.
"Pada bulan April 2020 tidak ada kunjungan wisman ke Sulawesi Selatan. Ini kare kebijakan pembatasan perjalanan ke berbagai negara dan daerah di Indonesia sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19," lanjut Yos.
Sekedar diketahui pada klasifikasi hotel bintang 1 terjadi penurunan sebesar 19,79 poin, klasifikasi hotel bintang 2 sebesar 6,44 poin, klasifikasi hotel bintang 3 sebesar 11,10 poin, klasifikasi hotel bintang 4 sebesar 56,93 poin dan klasifikasi hotel bintang 5 sebebar 19,40 poin.
Sementara rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel klasifikasi bintang di Sulawesi Selatan selama April 2020 masing-masing adalah 6,71 hari dan 2,66 hari. (anti/fajar)
