FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Cuitan Rizal Ramli terkait beberapa mantan Presiden Indonesia yang memilih mundur agar tidak ada korban ditanggapi politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Andi Muawiyah Ramly.
Sebagai salah satu orang yang dekat KH Abdurrahman Wahid, Muawiyah Ramly tahu persis kejadian yang terjadi pasca reformasi. Termasuk bagaimana proses setelah mantan presiden Indonesia keempat tersebut lengser.
"Abang adalah Ketua Panitia Kepergian dan Pemulangan Gus Dur berobat ke Amerika, karena istana secara sepihak sudah mengurangi listrik dan AC-nya..," kata Amure sapaan akrabnya dikutip dari akun Instagram miliknya, Kamis (4/6/2020).
Legislator DPR RI asal Sulsel tersebut menyebutkan Gus Dur tidak pernah menyatakan mundur sebagai Presiden Indonesia.
" Kesaksian abang: Gus Dur TIDAK pernah mengundurkan diri, tapi ada konspirasi untuk melengserkan almarhum. Mas Rizal Ramli lebih dari paham soal ini. Anda sudah pernah lalu lalang jadi Menteri dan berbakti untuk Negaramu, maka berilah kesempatan kepada Pak Jokowi menyelesaikan baktinya pula..Salam dari batur Gus Dur," jelasnya.
Baca juga: Soal Buzzer Pendukung Jokowi, Rizal Ramli: Mereka Dipelihara oleh Kekuasaan
Gusdur sendiri menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.
Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR.
Diketahui, Rizal Ramli sendiri merupakan mantan Menko Perekonomian di era Gus Dur. Dalam unggahannya di media sosial Twitter miliknya, Rizal membandingkan empat mantan presiden dengan kondisi Presiden Joko Widodo saat ini.
"Presiden Soekarno, Soeharto, Habibie dan Gus Dur menghadapi dilema itu. Memaksakan terus berkuasa, korban rakyat banyak sekali. Semua pemimpin hebat itu, akhirnya memilih jalan negarawan dengan mengundurkan diri. Kira-kira kalau terjadi hari ini di tengah ketidakmampuan luar biasa, apa yang terjadi?" tulis Rizal, 28 Mei lalu. (msn/fajar)