FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Beredarnya video terkait pasien diduga Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Rumah Sakit Dadi dibenarkan Direktur RSUD Dadi, dr Arman Bausat.
Ia menjelaskan, pasien tersebut awalnya diperiksa di Rumah Sakit Akademis karena penyakit strok namun karena memiliki gejala demam, sesak pernafasan, akhirnya dirujuk ke RSUD Dadi.
"Jadi kejadiannya pasien meninggal tanggal 3 Juni dan saat pasien meninggal kita lapor satgas untuk melakukan proses penjemputan dan pemakaman jenazah tapi pihak satgas lama datang dan ternyata di waktu yang bersamaan pihak satgas juga ada di Ibnu Sina menangani pasien (gejala) yang sama," jelas dr Arman Bausat saat dikonfirmasi fajar.co.id pada Kamis (4/6/2020).
Dari informasi, pihak keluarga pasien itu datang hampir 50-an atau ratusan. "Saya juga tidak lihat dan mereka bawa badik, benda tajam. Makanya saya bilang kita cari aman, mereka banyak, kita tidak punya penjagaan ketat, kita tidak punya pengamanan daripada fasilitas rumah sakit dirusak, massanya mereka juga banyak jadi kita biarkan ambil pasien itu," paparnya.
Dokter Arman juga menuturkan, pihak rumah sakit telah melakukan swab tes pada tanggal 2 Juni setelah pasien dirujuk ke RS Dadi.
Dari peristiwa itu, kata dia, pihaknya justru bersyukur karena saat ini RS Dadi telah dilakukan penjagaan ketat oleh Satpol PP.
'Kita minta satgas untuk 24 jam, kita laporkan ke pimpinan soal pengamanan rumah sakit untuk didatangkan seperti TNI, Polri, Satpol PP untuk melakukan pengamanan," ungkap Direktur RS Dadi itu.
"Sekarang sudah ada Satpol yang jaga pagi 5, siang 5, malam 5, dan mungkin besok sudah didatangkan juga TNI sama Polri," tuturnya.
Arman Bausat mengaku telah melaporkan ke pihak dinas kesehatan untuk melakukan tracking ke pasien yang meninggal tersebut. "Saya sudah laporkan ke Kadiskes untuk lakukan tracking," tutupnya. (anti/fajar)