Mahasiswa Vokasi Pertanian Dampingi Petani Selama Pandemi COVID-19

  • Bagikan
Foto: Ist

FAJAR.CO.ID, JAKARTA—Untuk tetap memastikan ketersediaan pangan bagi 267 juta penduduk Indonesia, sektor pertanian harus tetap produktif di tengah pandemi Covid-19. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo tak hentinya menyerukan aktivitas pertanian tidak boleh berhenti.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan pendekatan pangan bisa menjadi solusi melawan Covid-19, selain pendekatan kesehatan.

“Pendekatan pangan tidak kalah penting dari kesehatan. Karena dalam situasi dan kondisi apa pun, pangan tidak boleh bersoal. Apalagi dalam kondisi seperti pandemi Covid-19 sekarang. Oleh karena itu, seluruh insan pertanian di mana pun berada, Kementerian Pertanian punya tugas menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) sebagai salah satu institusi pendidikan vokasi di bawah naungan Kementerian Pertanian (Kementan) pun turut mengambil bagian. Mereka menggerakkan mahasiswanya.

Kembali ke daerah asal dan melaksanakan Learn From Home (LFH) sebagai imbas dari pandemi tidak mengurangi produktifitas seluruh mahasiswa.  Mahasiswa dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan dengan membantu memecahkan masalah yang ada di kelompok tani.

Termasuk dengan tetap mengawal dan mendampingi petani yang berada di lingkungan tempat tinggalnya. Kegiatan ini telah berlangsung sejak Mei 2020 dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Politeknik lingkup Kementan selama masa LFH.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan