“Alhamdulillah, bintang sudah turun. Saya bersyukur kepada Tuhan, dan berterima kasih antara lain kepada Pak Doni. Beliau yang banyak membimbing saya selama menangani bencana Lombok. Tidak hanya bimbingan dan arahan, tetapi juga dukungan penuh sehingga kami bisa bekerja super cepat. Tidak nalar kalau dikalkulasi dengan waktu. Hari ini saya sowan beliau untuk laporan,” ujar Rizal, membenarkan ihwal kenaikan pangkatnya, serta tujuan datang ke Markas BNPB.
Tetap Humble
Kata pertama yang diucapkan Doni kepada Rizal adalah ucapan selamat (atas kenaikan pangkatnya). Mata Rizal memancarkan perasaan bahagia. Mulutnya pasti tersenyum. Hanya saja tidak kelihatan karena baik Rizal maupun Doni tetap disiplin mengenakan masker selama pertemuan.
Di antara obrolan yang mengalir akrab, prinsipnya ada dua hal yang bisa disimpulkan. Pertama adalah nasihat senior kepada yunior. Kedua, perintah penuntasan pekerjaan rehab-rekon pasca gempa Lombok, yang masih menjadi tanggung jawab Rizal.
Doni berpesan kepada Rizal untuk selalu rendah hati dan tidak sombong. Humble, adalah kata yang beberapa kali diulang Doni. Selain itu, semakin tinggi pangkat seorang prajurit, harus paralel dengan meningkatnya kadar kebijaksanaan dalam mengambil kebijakan dan keputusan.
Terkait bidang tugas, Doni mengisyaratkan Rizal untuk tetap dalam posisi Danrem 162/Wira Bhakti. Sebab, masih ada pekerjaan rehab-rekon yang harus dituntaskan. Doni menaruh harapan besar terhadap Rizal untuk menuntaskan pekerjaan. “Kalau diganti, belum tentu bisa nyambung, dan belum tentu etos kerjanya sama seperti Rizal,” kata Doni Monardo, memberi komplimen kepada juniornya.