Menurutnya, hal ini biasa disebut dengan data anomali. Data anomali sendiri yaitu, data pemilih yang masih belum sesuai dengan identitasnya. Indikatornya ada lima yakni alamat, nama, NIK, tanggal lahir, dan usia di bawah 17 tahun.
“Makanya kita ingin mengeceknya ke lapangan dan melakukan kordinasi dengan pihak pemkot agar data dari kita sinkron semua dan bisa dicocokkan. Untuk data pemilih tetap belum bisa dipastikan. Kita bereskan dulu kecocokan data,” sebut Farid.
Rencananya, satu bulan sebelum hari pelaksanaan pemilihan, pihak KPU Makassar akan menggelar rapat kordinasi mengenai hasil akhir Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kota Makassar.
Pada acara tersebut, hadir Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudhiawan Wibisono, S. IK, M. Si, Kwtua DPRD Kota Makassar, Rudianto Lallo,SH, Kapolres Pelabuhan, AKBP Kadarislam Kasim, Pasi Ops Kodim, Mayor Inf Dewa Putu Gede ( Mewakili Dandim 1408/BS), Muh. Farid Wajid (Ketua KPU Kota Mksr), Nursari (Ketua Bawaslu Kota Mksr), Kasi Intel Kejari, Ivan Nusu, SH (Kejari Makasar), Wakil Ketua PN Makassar, Dr. Ibrahim Palino, SH. MH, Sekda Kota Makassar, Ir. M. Ansar,M.Si serta jajaran SKPD, seluruh Camat dan lurah sekota Makassar. (rls)