“Banyak pihak yang ingin main di BUMN. Karena uang BUMN itu gurih," bebernya.
Bila ada partai pendukung pemerintah membuka borok-borok pemerintah dan BUMN, itu artinya, patut diduga ada yang belum mendapat jatah.
"Atau banyak yang belum kebagian," cetusnya.
Senada, Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie mengatakan, kritik Adian Napitupulu terhadap Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir salah alamat.
Adian mengemban tugas sebagai Anggota Komisi I sehingga kritik yang disampaikan Adian tidak sesuai dengan tupoksinya. BUMN sendiri merupakan mitra dari Komisi VI DPR.
“Jadi memang kurang nyambung," ucapnya.
Jerry menilai, beda urusan Adian di legiatif sedangkan Erick eksekutif. Karena itu, dia mengingatkan, kritik jangan sampai berdasar sakit hati lantaran keinginan tak terkabul.
Jika kritik dengan motif sama saja penyalahgunaan kewenangan alias abuse of power.
“Jangan sampai Adian menggunakan alat legislatif dan partai untuk memuaskan keinginan diri sendiri," katanya.
Menurut Jerry, Erick Thohir salah satu menteri yang anti-titipan dan sudah terpilih melalui fit and proper test tersendiri.
Belum lagi, kerja Erick dalam memimpin BUMN kerap melihat cara kerja bawahannya.
Misal, jubir Presiden Fajroel Rahman diganti sebagai Komut di perusahaan plat merah, padahal orang dekat Jokowi. "Adian fokus bekerja saja. Bila langkah kritik demi menitipkan orang, ini akan berdampak kepada partai. Memperburuk citra partai," lanjutnya.
Jerry juga meminta kepada Megawati Soekarnoputri untuk mengarahkan anak buahnya agar memiliki etika.