Ayah dan Keponakan Terserat Air 30 Km dari Lokasi Longsor, Ibunya Belum Ditemukan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JENEPONTO - Jenazah Abu (60) dan Alam (14), korban longsor di Kabupaten Jeneponto, telah diserahkan oleh kepolisian ke pihak keluarga korban.

Di RSUD Lanto Daeng Pasewang, sudah ada Syafaruddin, 45 tahun. Sejak tadi malam, dia berharap kepulangan ayah dan keponakannya itu di ruang jenazah dipercepat. Meski pun sudah tak bernyawa, akibat terseret sungai pasca longsor.

"Penemuan mayat Abu dari titik longsor itu lumayan jauh sekitar 30 kilometer. Sedangkan mayat Alam sekitar 25 kilometer. Abu lebih jauh," kata Kaur DVI Biddokes Polda Sulsel, Kompol dr Joko kepada wartawan, Senin (15/6/2020).

Dengan ketabahan hati, Syafar, sapaan akrabnya, menerima peristiwa pahit itu terjadi menimpa keluarganya. Jenazah Abu dan Alam kini dibawa ke rumah duka, Kecamatan Rumbia. Tak jauh dari lokasi longsor itu terjadi.

Namun sebelum itu, jenazah Alam dan Abu lebih dulu disalatkan dan didoakan di depan kamar jenazah. Syafar tampak sangat khusyuk membacakan doa untuk dua orang tercintanya itu.

Sementara ibu kandungnya, Neneng (60) hingga saat ini belum ditemukan. Basarnas dan tim relawan kini melakukan penyisiran di sekitaran sungai, yang tak jauh dari longsor.

"Sudah tiga korban yang ditemukan dalam longsor di Jeneponto. Satu orang bernama Neneng masih dalam pencarian," kata Humas Basarnas Makasaar, Hamsidar.

Diketahui, korban pertama yang ditemukan di lokasi itu bernama Madeng (60), pada 13 Juni 2020 sekitar pukul 15.00 Wita, di sekitar tumpukan tanah.

Menyusul Abu yang ditemukan pada Minggu, (14/6/2020) sekitar pukul 16.05 Wita pada sebuah sungai di Desa Sapanang, Kabupaten Jeneponto.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan