
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ekonomi Sulsel terus tertekan. Tiga dari empat sektor pendorong tak bisa bergerak. Tersisa sektor pangan. Sektor itu kini jadi tumpuan.
Tenaga Ahli Bidang Ekonomi TGUPP Sulsel, Agussalim mengatakan, pandemi yang berlangsung berimplikasi luas ke sektor ekonomi. Triwulan I tahun ini, ekonomi Sulsel masih bisa tumbuh 3,07 persen. Tetapi, untuk triwulan II diprediksi sulit di angka yang sama. Apalagi angka pasien covid-19 Sulsel makin tinggi di triwulan II.
Karena itu, ia menilai, saat ini merupakan situasi tersulit. "April-Mei ada PSBB. Beruntung, ekonomi sedikit terdongkrak dengan daya beli. Khususnya, konsumsi untuk bahan makanan di Idulfitri. Tetapi, untuk daya beli pakaian dan properti masih tertekan. Tumbuh dua persen saja di triwulan II sudah sangat baik," ungkapnya.
Ditambahkannya, saat ini pelonggaran aktivitas ekonomi sudah dilakukan. Skema ini tentu akan bersifat paradoks. Bila terlalu longgar, pandemi ini akan makin meningkat kasusnya. "Usaha dan industri sedikit tertolong memang. Namun kasus positif covid-19 meningkat jadi imbas. Seperti yang terjadi belakangan," tuturnya.
Baca Juga: BI Prediksi Ekonomi Sulsel Bisa 4 Persen
Kata dia, ada empat sektor pendorong utama ekonomi di Sulsel. Seperti pertanian, perdagangan, industri pengolahan dan konstruksi. Akan tetapi, tiga sektor utama seperti perdagangan, industri pengolahan dan konstruksi ini tumbuh negatif di triwulan I.
"Triwulan II ini pasti terkontraksi. Sisa pertanian ini jadi tumpuan. Karena panen masih ada Mei lalu. Subsektor pertanian seperti tanaman pangan, perikanan masih cukup bagus produksinya. Ini menahan ekonomi kita tidak jatuh lebih dalam," bebernya.
Kalau mau tiga sektor lain bergerak, pelonggaran memang kuncinya. Tetapi, efeknya angka penularan semakin tinggi apabila pelonggarannya tidak terkontrol dengan baik. "Mau ekonomi tumbuh baik bersamaan dengan pandemi terkendali atau menurun kurvanya itu nonsense. Apalagi masyarakat kita tidak disiplin," terangnya.
Sepertiga pertumbuhan ekonomi Sulsel sebenarnya disumbang Kota Makassar. Juga untuk industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi menyumbang cukup besar. Akan tetapi, Makassar sudah menjadi episentrum pandemi.
"Ini memang cukup sulit. Posisi Makassar sangat sentral menggerakkan ekonomi, tetapi jadi pusat penyebaran pandemi," bebernya. Sehingga tumpuan utama ekonomi kini ke lumbung pangan di daerah-daerah. Jadi pertanian ini harus dijaga. Terutama pasokan sarana produksinya. Bibit, pupuk dan lainnya. Juga jaga pemasarannya.
"Kalau ini dijaga, pertanian ini bisa menjadi andalan. Terutama Bone, Barru, Pinrang, Enrekang, Luwu Raya ini harus dijaga produksi pertaniannya," tuturnya. (fajar)
Reporter: Taufik Hasyim
Editor: Amrullah B Gani