Cara DVI Identifikasi Korban Longsor Jeneponto, Meski Sudah Terseret 30 Km

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JENEPONTO - Jenazah Abu (60) dan Alam (14) telah dimakamkan. Korban longsor di Kabupaten Jeneponto itu tetap dikenali meski berhari-hari terseret air sungai.

Saat mayat keduanya ditemukan, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sulsel langsung bergerak dan mengidentifikasi mayat tersebut.

Tak butuh waktu lama. Kaur DVI Biddokkes Polda Sulsel, Kompol dr Joko Maharto, mengatakan, saat mayat Alam dan Abu ditemukan, pihaknya mencocokkan hasil identifikasinya dengan ciri-ciri yang disampaikan oleh keluarga korban.

"Untuk mayat Alam dari data sekunder, terdapat startrik dan tahi lalat punggung dan kaki kiri. Tinggi badan 137 sentimeter," kata Kompol Joko, Selasa (16/6/2020).

"Sedangkan mayat Abu diketahui berdasarkan data sekunder, terdapat ganglion pada pergelangan tangan kanan, tahi lalat pada punggung dan kaki kiri," sambung perwira satu bunga ini.

Kondisi tubuh keduanya pun dalam keadaan utuh, setelah mayat Abu terseret dari titik longsor sejauh 30 kilometer.

"Sedangkan mayat Alam sekitar 25 kilometer. Jadi mayat Abu lebih jauh," rinci Joko.

Sebelumnya, juga ditemukan potongan kaki sebelah kanan sekitan lumpur bekas longsor di Desa Rumbia dalam keadaan yang telah memucat.

Setelah diidentifikasi, potongan itu belum diketahui hingga saat ini namum telah dimakamkan, sembari mencari mayat yang dalam kondisi cacat pada kaki kanan.

"Sampai saat ini belum teridentifikasi karena tidak lengkap. Jadi kami hanya mengambil sampel DNA saja," jelas Joko.

Untuk menghargai potongan kaki manusia itu, lanjut Joko, pihaknya telah makamkan yang tak jauh dari sekitaran lokasi longsor. (Ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan