Pilkada di Masa Pandemi Suburkan Politik Uang, Imam Fauzan: Pilih Pemimpin Berdasar Program yang Masuk Akal

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Politik uang bukan sesuatu yang bias dalam demokrasi Indonesia. Masyarakat pun telah memandang uang bagian dari sesuatu yang tidak masalah.

Ketua Fraksi PPP DPRD Sulsel, Imam Fauzan Amir Uskara memandang Pemilihan legislatif 2019 lalu, 75 persen warga memilih berdasarkan uang. Salah satu misinya duduk di parlemen adalah ingin mengedukasi masyarakat akan bahaya dan dampak tragis dari money politic.

"Menurut survei, pada Pileg 2019 kemarin, 75 persen masyarakat memilih berdasarkan uang. Saya harap Pilkada serentak 9 Desember nanti, kebiasaan yang lalu ditinggalkan," seru Imam di hadapan puluhan konstituennya, di Ujung Tanah Makassar, Selasa (16/6/2020).

Politisi 23 tahun ini meminta masyarakat jeli dalam memilih pemimpin. Jika memilih berdasarkan uang, percaya dan yakin keluhan warga ke depannya tidak akan terdengar.

Imam juga menegaskan politik uang juga diyakini akan mengorbankan rakyat selama 5 tahun ke depan. Karena otomatis pemimpin yang menang karena hamburan uang tentu akan mencari kembali uangnya yang hilang, bahkan bisa berlipat-lipat.

"Jika berdasar uang, percaya dan yakin keluhan warga tidak terdengar. Karena ia akan mencari uangnya kembali bahkan berlipat-lipat. Tanpa kita sadari anak-anak kita akan mencontoh. Merusak demokrasi. Proyek mangkrak, korupsi terjadi dimana-mana," paparnya kemudian.

Putra elite partai berlambang Ka'bah Amir Uskara itu menekankan untuk memilih bupati atau walikota berdasarkan program kerjanya yang masuk akal, tidak yang aneh-aneh apalagi yang mustahil ditunaikan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan