FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA-- Usai direhab, 9 sekolah di Luwu Utara secara resmi diserah terimakan Kementerian PUPR kepada Pemda Luwu Utara, Rabu (17/6) pagi kemarin.
Serah terima pengelolaan dan pemanfaatan rehabilitasi dan renovasi sarana dan prasarana tersebut melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulsel kepada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, yang dipusatkan di UPT SDN 040 Radda, Kecamatan Baebunta.
Perwakilan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulsel, Azikin, menyebutkan, Kabupaten Luwu Utara mendapat 'jatah' program terbanyak untuk renovasi sekolah tahun 2019, begitu juga dengan tahun 2020.
"Yang kita serah terimakan hari ini merupakan program tahun anggaran 2019. Awalnya, program ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, hingga akhirnya melalui Rapat Kabinet bersama Bapak Presiden, Joko Widodo, diputuskan ditangani oleh Kementerian PUPR. Khusus tahun 2019 di wilayah II, terdapat 26 sekolah yang mendapat program rehab, terbanyak di Luwu Utara yakni 9 unit. Tahun ini pun masih terbanyak di Sulsel, yaitu ada 13 unit yang sedang direhab. Adapun kriteria sekolah yang mendapat program ini yaitu kategori rusak berat, terdata di Dapodik, dan berada di wilayah 3 T," kata Azikin.
Kendati program tersebut dari Pemerintah Pusat, secara khusus Azikin menyampaikan terima kasih kepada Pemda Luwu Utara.
"Ucapan terima kasih dari Kepala Balai khusus untuk ibu bupati, jajaran, dan masyarakat sebab tanpa bantuan dan fasilitasi tentu kami tidak bisa menyelesaikan program ini dengan baik. Menjadi suatu kebanggan bagi kami bisa bergabung di Luwu Utara, meski saat proses rehab, situasi kompleks dan beragam, akses pun sulit, namun alhamdulillah dengan dukungan ibu bupati dan jajaran, program ini bisa dikerjakan sekira 4-5 bulan," terangnya.
Program rehab yang sudah diterima Pemda Luwu Utara selama dua tahun berturut-turut ini, diharapkan orang nomor satu di Luwu Utara, Indah Putri Indriani, akan semakin meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.
"Alhamdulillah dari Pemerintah Pusat, Provinsi, hingga Kabupaten punya atensi yang cukup tinggi untuk melakukan pembenahan-pembenahan di sektor pendidikan. Seperti yang dilaporkan Pak Azikin bahwa Luwu Utara merupakan kabupaten yang paling banyak mendapat program rehab sekolah di Sulsel. Ini patut kita syukuri, sebab dengan adanya sarana pendidikan yang nyaman, layak, dan ramah, tentu akan menambah semangat belajar anak didik, sekaligus motivasi mengajar dari para guru," ucap bupati yang karib disapa IDP ini didampingi Kadis Pendidikan Jasrum dan Kadis PUPR Suaib Mansyur.
Yang juga tidak kalah penting, menurut bupati perempuan pertama di Sulsel ini, ada aset yang tidak ternilai dibalik aset bangunan yang megah; yang harus dilindungi.
"Kita pastikan aset kita, usia pakainya dalam kondisi baik bisa lebih lama dengan cara dirawat, dipelihara, dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Sebab dibalik aset bangunan yang megah ini, ada aset yang tidak ternilai; yang wajib kita lindungi, yaitu anak-anak kita sebagai generasi penerus Bangsa. Jadi, pemerintah tidak menghitung/mengkalkulasi dari angka-angka saja, tetapi ada sesuatu yang diperjuangkan kenapa kemudian ini diberikan kepada kita. Begitu juga dengan yang ada di daerah terpencil, Negara ingin memastikan hadir dan memberikan perhatian, juga menjamin pemberian layanan pendidikan di daerah terpelosok dan terjauh sekalipun," tutur IDP.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jasrum menyebutkan, 9 unit sekolah yang mendapat program rehab tahun ini yakni UPT SDN 040 Radda, SDN 225 Bantimurung, SDN 057 Uri, SDN 056 Balanalu, SDN 114 Uraso, SDN 098 Pongo, SDN 097 Rompu, SDN 106 Sepakat, dan SDN 184 Subur.
"Khusus untuk tahun anggaran 2020, 13 unit sekolah yang mendapat program rehab masing-masing 12 unit di Kecamatan Seko dan 1 unit di Kecamatan Rampi dengan anggaran sekira Rp. 34,2 Miliyar yang bersumber dari APBN," jelas Jasrum.(rls/fajar)