Pentingnya Cold Chain Komoditas Hortikultura
Bugie Pudjotomo, Asosiasi Rantai pendingin Indonesia juga berpandangan, Cold Chain pada produk hortikultura selain meminimalisir potensi kerugian paska panen dan loss of weight dan quality pada masa simpan, juga berdampak pada aspek lainnya.
"Mulai dari peningkatan kualutas kesegaran, stabilitas suplay, daya tawar petani, dan perluasan jangkauan distribusi," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Jendel Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam beberapa kesempatan menyatakan bahwa sesuai arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk peningkatan kualitas paska panen dan pemasaran, pihaknya telah lakukan lima strategi.
“Pertama peningkatan diplomasi perdagangan, promosi, investasi, dan ekspor. Kedua, peningkatan sertifikasi Good Agroicultural Practice (GAP), Ketiga Good Handling Practices (GHP), serta organik. Keempat, pengembangan kemitraan usaha, dan Kelima peningkatan registras kebun/lahan usaha serta Packing House,” tukas Anton, sapaan akrabnya.
Dengan adanya cold chain, Kemententerian Pertanian yakin kualitas produk hortikultura yang dihasilkan dapat meningkat, mampu bersaing dengan negara lain, dan meningkatkan ekspor.
Acara Webinar PanganTalk#3 oleh Pangan Institute.id di hadiri oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia ASHARE Indonesia Chapter, Sekretaris LPPM Universitas Andalas, Peserta dari BPTP Jambi, BPTP Kalbar, BPTP Bengkulu, Agroindustrial Tech. Dept. of UISI, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Metro Lampung, Dinas TPHP Kalteng, Analis PMHP, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Dispang dan Horti Kaltim, Ditjen PKH Kementan, BUTTMKP Bekasi, Stiper Dharma Wacana Metro Lampung, Universitas Semarang, BBPPMBTPH, dan civitas akademika. (*/ilo)