FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Polemik RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) terus berlanjut, meski pembahasannya ditunda. Tapi, semua komponen besar umat Islam menuntut agar RUU itu dibatalkan.
Tuntutan pembatalan ini kelihatannya akan digaungkan terus. Sampai RUU itu dicabut. Agar RUU yang sangat berbahaya itu tidak lagi mengganggu ketenteraman publik.
PDIP yang menjadi partai pengusung RUU ini pun menjadi bulan-bulanan publik. Termasuk Rizal Ramli yang memberikan kritikan keras ke partai besutan Megawati Soekarnoputri.
"Terjadi degradasi nasionalisme & ajaran Bung Karno, karena hanya romantisme , historik & sloganisme. Tidak ada perjuangan sungguh2 menegakkan Trisakti @PDI_Perjuangan, malah dukung neoliberalisme, yg menurut Bung Karno, pintu masuk neo-kolonialis," tulis Rizal di akun Twitternya, Minggu malam (21/6/2020).
Tak hanya Rizal, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (Wasekjend MUI), Ustaz Tengku Zulkarnain juga memberikan pernyataan keras.
Bukan saja ke PDIP, tapi juga kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP). Di mana Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BPIP.
"RUU HIP katanya murni inisiatif DPR RI. Dan Pemerintah tdk tahu menahu akan isinya. Kemudian minta RUU itu ditunda. Menjadi pertanyaan kenapa BPIP adem ayem saja? Apa BPIP tidak risih dan terganggu dgn RUU HIP? Jika RUU Jadi UU maka BPIP akan berobah menjadi BPIE. Mana suaranya?" cuit Ustaz Tengku Zulkarnain di akun Twitternya.
Tak sampai di situ, di postingan lainnya. Ustaz Tengku Zulkarnain juga menyebutkan keturunan atau anak-anak PKI.
"Menurut Penulis Buku "Aku Bangga Jadi Anak PKI" sekarang ini Ada 15 sampai 20 Juta Anak Anak PKI yg Masih Ber-idiologi spt Bapak Ibu Mereka. "PKI Bisa Dibubarkan Namun Idiologi Tidak", demikian Katanya di TV Swasta. Pertanyaan: Di Partai Mana Anak Cucu PKI itu sekarang Bernaung?" sebutnya. (msn/fajar)