Sekeluarga di Soppeng Positif, Gugus Siapkan Skenario

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Episentrum coronavirus desease (covid-19) di Sulsel meluas. Selain Makassar, Gowa, Maros dan Lutim, kini ada Bulukumba.
Penyebaran covid-19 perlu makin diwaspadai karena bertambahnya episentrum. Makassar sebagai episentrum utama mesti memperketat mobilitas warga.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah mengatakan, pendekatan percepatan penanganan covid-19 di Sulsel perlu diubah. Saat ini, pemprov fokus melakukan program pencegahan. "Rumah sakit (RS) jadi benteng terakhir. Kita ubah pola, fokus pencegahan," ungkapnya.
Diakuinya, penambahan kasus positif di daerah sudah dianalisis. Salah satunya karena terdampak mobilitas warga keluar masuk Kota Makassar. Sehingga perlu diperketat.
"Kami lagi pikirkan, mungkin aktivitas tetap dilonggarkan. Tetapi, agar daerah tidak tertular maka Makassar ini harus selektif orang yang keluar (ke daerah)," bebernya.
Apalagi saat ini sangat signifikan penularan di daerah. Harus diakui ada kejenuhan masyarakat mengurung diri di rumah. Tetapi, masyarakat perlu mewaspadai adanya risiko gelombang kedua covid-19.
"Semua sudah dilonggarkan padahal vaksin dan obat belum ditemukan. Namun, ya, tidak bisa disangkal, aktivitas ekonomi memang harus tetap jalan," tuturnya.
Kata dia, kunci sebenarnya ada di Makassar. Bila penularan covid-19 diatasi di episentrum utama ini maka kasus di Sulsel bisa ditekan hingga 80 persen. Tidak sulit bila Pj wali kota, camat, lurah hingga ke terbawah, kompak.
"Kemarin ada kasus di Selayar, itu dari Makassar. Termasuk kasus di Bulukumba yang saat ini meningkat karena imported case dari Makassar. Makanya kami minta, warga jangan pulang kampung dahulu," jelasnya.
Kasus di Makassar masih terus naik bahkan di atas 100 kasus harian. Makanya kapasitas laboratorium juga akan ditingkatkan. Saat ini sudah bisa menguji di atas 1.000 spesimen. Tetapi, rencana masih akan ditambah dua lab PCR.
Baca Juga: Ahli Epidemiologi Unhas: Penyebaran Covid Makin Meluas
"Tujuannya mempercepat deteksi agar cepat diisolasi. Makassar akan jadi fokus," tegasnya.
Surat Keluar-Masuk
Ketua Gugus Tugas Sulsel ini menyebut memang mesti ada langkah khusus di Makassar. Seperti melakukan kembali screening lebih ketat. Pihaknya pun sementara menyiapkan skenario.
"Misalnya wajib ada surat keterangan sehat sebelum ke daerah. Kita lagi pikirkan itu. Kasihan daerah seperti Lutim, Bulukumba," terangnya.
Mantan bupati Bantaeng dua periode ini menyebut melalui program wisata covid-19, pihaknya ingin Makassar jadi pusat penanganan. Sehingga daerah-daerah tetap bersih dari kasus covid-19. Ini penting agar lumbung pangan di daerah tidak terganggu.
"Makanya ODP atau OTG dari daerah kita minta kirim. Kita bantu selesaikan di Makassar. Agar daerah terutama yang menjadi sentra pangan tak terganggu aktivitasnya," tukasnya. (FAJAR)