Sebelum Gugur di Kongo, Serma Rama Sempat Video Call Istrinya di Kampar

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA-- Serma Rama Wahyudi yang gugur saat menjalankan tugas misi pengamanan Monusco di Republik Demokratik Kongo meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil di kampungnya Kabupaten Kampar, Riau.

Sebelum menghembuskan napas terakhir akibat serangan milisi pada Senin malam (22/6) di bagian timur Republik Demokratik Kongo, Serma Rama sempat melepas rindu dengan istri dan ketiga buah hatinya melalui video call.

”Terakhir kontak kakak saya dengan almarhum itu Minggu (21/6) jam 9 malam. Mereka melakukan video call. Kemudian almarhum mengatakan akan menghubungi kembali karena harus mengambil air karena saat ini krisis air di Kongo,” kata adik ipar almarhum Arfan Nur Fahri seperti dilansir dari Antara di Kampar pada Rabu (24/6).

Namun, video call itu ternyata merupakan komunikasi Serma Rama Wahyudi untuk yang terakhir kali dengan istrinya. Arfan mengatakan, Serma Rama merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Menjadi prajurit TNI adalah cita-citanya yang berhasil diwujudkan.

”Rama mulai mendapatkan tugas di Kongo beberapa bulan sebelum Idul Fitri. Itu merupakan tugas pertama dia ke luar negeri,” ujar Arfan.

Selain menghubungi istrinya, Arfan mengatakan, Serma Rama sempat menghubunginya. ”Dia mengatakan Agustus dapat cuti sebulan dan akan pulang. Tapi Allah berkehendak lain,” ujar Arfan.

Arfan mengisahkan, keluarganya menerima kematian Serma Rama langsung dari Komandan Denpal Pekanbaru. Saat itu, pada Selasa (23/6) pagi, keluarganya langsung didatangi Komandan Denpal dan mengabari berita duka tersebut. Pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergian Serma Rama. Namun, mereka masih menunggu kedatangan jenazahnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan