Hugua menegaskan, dirinya paham kondisi honorer K2 karena pernah menjabat kepala daerah beberapa periode. Keberadaan honorer K2 itu nyata dan mereka mengisi posisi PNS yang enggan ditempatkan di daerah-daerah sulit.
"Silakan tinjau wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Bukan PNS yang ada di sana, tetapi para honorer. Kalaupun ada PNS, jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Itu pun setelah habis masa pengabdiannya minta pindah ke kota. Lagi-lagi honorer yang menutupi kekurangan SDM tersebut," tandasnya. (jpnn/fajar)