FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti pertemuan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dengan aparat penegak hukum, salah satunya Ketua KPK Filri Bahuri pada Senin (22/6). ICW menyebut, semestinya pertemuan tersebut membahas hal yang konkret.
“Semestinya pertemuan antara Menkopolhukam dengan aparat penegak hukum lainnya dapat membicarakan hal-hal yang konkret,” kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dikonfirmasi, Kamis (25/6).
Kurnia memandang, Mahfud seharusnya tak menutup mata melihat polemik kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Menurutnya, dalam pertemuan dengan pimpinan aparat penegak hukum, seharusnya dapat memperbincangkan yang saat ini menjadi sorotan publik tersebut.
“Penuntasan kasus penyerang Novel Baswedan, yang memang memiliki permasalahan di ranah Kepolisian dan Kejaksaan,” beber Kurnia.
Tak hanya itu, Mahfud seharusnya mengevaluasi performa KPK di bawah kepemimpinan Komjen Pol Firli Bahuri. ICW menilai, performa KPK era Firli mengalami penurunan.
“Hal itu lebih baik dibanding membahas hal-hal yang sifatnya normatif dan tidak substantif,” cetus Kurnia.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengaku telah meminta KPK untuk segera menyelesaikan sejumlah kasus dugaan korupsi yang saat ini masih menggantung. Hal ini disampaikan Mahfud usai bertemu dengan Ketua KPK Firli Bahuri.
“Jangan terlalu banyak menggantung kasus dan diombang-ambingkan oleh opini,” ujar Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6).