FAJAR.CO.ID, ISLAMABAD -- Fakta baru muncul terkait kecelakaan pesawat di Pakistan pada 22 Mei lalu. Kecelakaan tersebut merenggut 98 korban jiwa. Dikatakan bahwa salah satu penyebabnya karena pilot tidak fokus dalam menerbangkan pesawat karena sibuk bicara dengan co-pilot soal virus corona yang tengah mewabah.
Itu dikatakan menjadi penyebab tragedi kecelakaan di Pakistan tersebut. Terungkap dalam hasil investigasi bahwa kru pilot sibuk bicara soal pandemi Covid-19. Mereka kemudian mencoba mendarat dengan roda pesawat masih naik.
Dilansir dari The Guardian, Jumat (26/6), pesawat Pakistan International Airlines (PIA) menabrak area perumahan yang padat pada 22 Mei setelah kedua mesin gagal saat landing begitu mendekati Bandara Karachi untuk upaya pendaratan kedua. Laporan pendahuluan menguraikan menit-menit akhir penerbangan diakibatkan serangkaian kesalahan aneh yang diperparah oleh kegagalan komunikasi dengan kontrol lalu lintas udara.
Pihak menara menyarankan pilot untuk berputar agar turun secara bertahap. Tetapi pilot tetap mencoba mendarat meskipun mereka telah menaikkan roda pendaratan.
Kontrol lalu lintas udara melihat mesin Airbus A320 mengikis landasan dan membuat semburan bunga api, tetapi tidak memberi tahu kokpit. Mesin rusak parah ketika pesawat berbalik untuk mencoba pendaratan kedua.
Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan mengatakan kepada parlemen bahwa pilot dan kru sempat membahas virus Korona ketika mereka mencoba untuk mendarat dan melepaskan autopilot pesawat itu. Kru pilot tak fokus.
“Pilot dan co-pilot tidak fokus dan sepanjang bertugas mereka berbicara tentang virus Korona. Virus itu ada di pikiran mereka. Keluarga mereka terdampak dan mereka berdiskusi tentang hal itu,” kata Khan.
“Sayangnya sang pilot terlalu percaya diri,” tambah Khan.
Tim investigasi kecelakaan menganalisis data kokpit dan perekam suara. Kecelakaan penerbangan itu paling mematikan di Pakistan dalam delapan tahun terakhir.
“Pesawat itu 100 persen layak untuk terbang, tidak ada kesalahan teknis”, kata Khan.
Juru bicara Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Pakistan Qasim Qadim menyebut temuan investigasi itu membingungkan. Sebab sang pilot tersebut punya catatan jam terbang yang baik.
“Bagaimana itu bisa terjadi? Itu membuat saya bingung. Pilot dengan catatan terbaik telah membuat kesalahan. Human Error,” katanya
Khan mengatakan tiga orang di pemukiman terluka akibat kejadian itu. Dan ada seorang remaja meninggal. Pakistan memiliki catatan keselamatan penerbangan militer kelam dengan kecelakaan pesawat dan helikopter selama bertahun-tahun. (jpc/fajar)