FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Permintaan Ustaz Tengku Zulkarnain agar Kapolri, Panglima TNI dan BIN mengusut kelompok yang ingin mengubah Pancasila ditanggapi oleh politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand menyebut ketiga aparat hukum dan keamanan tersebut tak boleh iktu diseret dalam urusan politik.
Zul.! BIN, KAPOLRI, PANGLIMA TNI, dilarang berpolitik praktis. RUU HIP ini adalah ranah politik praktis, jadi jangan giring lembaga2 negara yang dilarang berpolitik itu utk berpolitik," tulis @FerdinandHaean3, Jumat malam (26/6/2020).
"Dari cuitan ini sy makin yakin, kalian hanya sedang memperalat PANCASILA untuk tujuan politik," sambungnya sambil melampirkan cuitan Ustaz Tengku.
Baca juga: Bendera Partainya Dibakar Pendemo RUU HIP, Politisi PDIP: Kalian Jual Kami Beli
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) MUI ini tak tinggal diam. Ia pun membalas komentar Ferdinand melalui akun Twitternya.
"Meminta BIN, BPIP Kapolri, Panglima TNI bicara tentang RUU HIP dan mengusut pihak yg ingin mengubah Pancasila jadi Trisila dan Ekasila alias Gotong Royong ditanggapi oleh saudara Ferdinan H. sebagai gerakan Politik? Kasihan saudara kita yg satu ini. Itu URUSAN NEGARA dan AGAMA," balasnya.
Diunggahan berikutnya, Tengku mengingatkan perubahan RUU HIP. Terutama mengenai ketuhanan yang berkebudayaan.
"Ferdinan ini tdkk tahu bahwa Ketuhanan yang Maha Esa di RUU HIP mau diubah jadi Ketuhanan yg Berkebudayaan? Dan itu adalah perusakan atas agama Islam secara nyata. Agama Islam itu Berketuhanan yg Bersyariah bukan Ketuhanan yg Berkebudayaan. Tapi mana ilmu si Ferdinan sampai sana?" jelas Ustaz Tengku.
Sebelumnya, Ustaz Tengku Zulkarnain memberikan kritik keras kepada aparat penegakan hukum dan keamanan di Indonesia.
Hal ini terkait polemik Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP). Meski saat ini pembahasan RUU inisiatif DPR telah ditunda.
Tak tanggung-tanggung, ia bahkan menyebut lima pimpinan lembaga terkesan diam atas polemik RUU HIP.
"BPIP, LEMHANAS, BIN, dan Kapolri, bahkan Panglima TNI belum ada komentar atau bicara masalah Pancasila mau diubah jadi Ekasila alias Gotong Royong secara permanen jadi UU Negara," tulis Tengku Zulkarnain di akun Twitternya, Jumat (26/6/2020).
"Ada apa dengan anda semua…? Kami seluruh rakyat NKRI mencatat semuanya dalam sejarah NKRI. Paham?" lanjutnya. (msn/fajar)