FAJAR.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani dalam sesi kabinet pada hari Rabu mengatakan, Amerika Serikat telah menderita dua kekalahan melawan Iran dalam beberapa pekan terakhir.
"Kemarin kita menyaksikan kekalahan politik Amerika Serikat terhadap Iran di DK PBB. Amerika Serikat telah menderita dua kekalahan dalam beberapa pekan terakhir; Satu adalah rancangan resolusi terhadap Iran, dan yang lainnya adalah bahwa ke-14 anggota Dewan Keamanan kemarin mendukung Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)," kata Hassan Rouhani dilansir iranpress.
Presiden mencatat "Republik Islam Iran akan segera kembali pada kewajibannya setiap kali pihak lain siap untuk memenuhi kewajiban mereka di Dewan Keamanan PBB. Jika Amerika ingin melakukan pukulan politik ke JCPOA, Iran tidak akan mentolerirnya dan akan menunjukkan tindakan tegasnya dalam hal ini," tambahnya.
Sementara, Duta Besar Iran untuk London Hamid Baeidinejad mencatat bahwa sesi Dewan Keamanan PBB membuktikan dukungan yang tak tergoyahkan untuk kesepakatan nuklir Iran.
"Sidang Dewan Keamanan PBB terbukti merupakan manifestasi persatuan di antara semua anggota - kecuali AS - dalam dukungannya yang tak tergoyahkan untuk kesepakatan nuklir Iran dan kecamannya terhadap kebijakan AS," twit Hamid Baeidinejad.
Hamid Baeidinejad juga merujuk pada isolasi AS di antara sekutunya. "AS begitu terisolasi bahkan di antara sekutunya sehingga Pompeo harus meninggalkan pertemuan begitu cepat," katanya.
Pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk meninjau laporan Sekretaris Jenderal mengenai implementasi Resolusi 2231 tentang kesepakatan nuklir Iran diadakan pada hari Selasa (kemarin).
Pada pertemuan itu, Sekretaris Negara AS Mike Pompeo mengklaim bahwa berakhirnya embargo senjata Iran, merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif meninjau dan mengklarifikasi perilaku bermusuhan Amerika Serikat terhadap Republik Islam mengatakan, Komunitas Internasional dan Dewan khususnya, harus sejak lama menghadapi pemerintah AS karena konsekuensi dari kesalahannya, termasuk upaya sesatnya untuk meluncurkan terorisme ekonomi terhadap seluruh negara Iran, dengan sengaja merampas makanan dan obat-obatan, dan menimbulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada ekonomi dan standar kehidupan mereka. (fajar)