Anggaran Kesehatan Terbatas, Hamka B Kady Gugah Kesadaran Warga Disiplin Protokol Kesehatan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Anggota DPR RI Hamka Baco Kady menyatakan bakteri dan virus selalu hidup berdampingan dengan manusia. Jika penyebarannya terus berkepanjangan maka anggaran negara dikhawatirkan tidak sanggup menopangnya.

Sehingga Hamka meminta kesadaran penuh masyarakat untuk menjamin kesehatan dirinya dan orang-orang terdekat. Jalan satu-satunya adalah mematuhi protap pencegahan Covid-19 secara disiplin dan ketat.

"Masyarakat juga harus memahami protokol pencegahan Covid, disiplin memakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, seimbangkan kekuatan imun tubuh dan lain-lain," papar Anggota Komisi V DPR RI itu kepada Fajar.co.id, Jumat (3/7/2020).

Hamka menegaskan dengan diterapkannya new normal, maka diharapkan terjadi keseimbangan antara produktivitas ekonomi dan kesehatan tetap terjaga.

"Itu makanya diterapkan new normal, Makassar ini sulit. Kita harus disiplinkan masyarakat untuk pakai masker agar angka kematian bisa ditekan. Yang menjaga adalah diri kita sendiri. Rumah sakit hanya melayani jika ada kasus. Jika ini tidak tertangani baik, kita terancam resesi," katanya lugas.

Yang tak kalah penting menurut politisi Golkar ini adalah memberi pemahaman kepada masyarakat akan mekanisme SOP penanganan pasien di rumah sakit.

"Masyarakat perlu diberi pemahaman bahwa jika pasien datang ke RS, dokter tidak akan menolak tapi butuh juga kejujuran pasien terkait keluhan yang dirasakan. Karena kalau pasien tidak jujur, resikonya tinggi. Jika ada indikasi mengarah Covid, maka sudah tentu RS mengambil tindakan sesuai standar Covid. Perlu ada keterbukaan informasi baik tenaga medis maupun pasien," urainya.

Gejolak masyarakat yang marak terjadi belakangan ini terutama di Kota Makassar seperti pengambilan paksa jenazah Covid, salah satu faktornya karena lamanya durasi hasil pemeriksaan lab apakah pasien tersebut positif atau negatif corona.

"Ada tenggak waktu antara memutuskan seseorang positif atau negatif Corona. Jika dalam tenggak waktu itu terjadi hal yang tidak diinginkan misalnya si pasien meninggal maka tentu akan terjadi perdebatan," ucap Hamka.

Untuk memperpendek durasi itu, maka RS butuh alat screening yang secara cepat bisa mengetahui hasil pemeriksaan pasien tersebut.

Hamka B Kady merupakan salah satu dari 30 anggota Tim Pengawas (Timwas) Pelaksanaan Penanganan Bencana Pandemi Covid-19 DPR RI di bawah koordinasi Wakil Ketua DPR RI Korkesra Muhaimin Iskandar.

Tim ini yang bertanggung jawab dalam pengawasan terhadap penggunaan anggaran yang jumlahnya mencapai Rp87,55 Trilliun untuk penanganan Bencana Pandemi Covid-19 di sektor Kesehatan. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan