Manusia Beribu Akal, Bapak Perdamaian

  • Bagikan

Jusuf Kalla (Wakil Presiden Republik Indonesia)

FAJAR.CO.ID -- Jusuf Kalla yang akrab disapa JK, terkenal sebagai juru damai. Tak ada masalah yang tak bisa dia pecahkan. Selalu saja ada jalan untuk mengatasi pelbagai masalah; mulai politik, bisnis, sosial hingga pemerintahan. Tak salah jika JK sering dijuluki, “manusia beribu akal”.

Kecerdasan JK dalam mengatasi pelbagai masalah, tidak hanya saat ini. Dari dahulu semenjak dia diserahi jabatan memimpin usaha keluarga berbendera NV Haji Kalla, JK telah mampu membawa usaha keluarga ini tumbuh pesat pada 1968. Saat JK menjadi CEO NV Hadji Kalla,
dari semula hanya bisnis ekspor-impor meluas ke bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi. Sukses berbisnis, JK pun sangat aktif di organisasi kepemudaan hingga profesi, bahkan di sinilah awal kariernya berpolitik setelah sukses di bisnis.

JK yang lahir di Watampone, 15 Mei 1942 merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Semasa muda, JK banyak menghabiskan waktu berorgani-sasi kepemudaan. Pengalaman dengan organisasi, berhasil mengantarkan
JK menjadi orang kedua di Indonesia pada tahun 2004-2009.

Kantor Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sulsel menjadi sejarah yang tak terlupakan. Saat JK (1985) menjabat Ketua Umum Kadin Sulsel, memotori pelaksanaan pertemuan Saudagar Bugis yang menampilkan Gubernur Irian Jaya, Barnabas Seibu.

Mengapa harus dipilih Barnabas, karena waktu itu gubernur yang satu inilah paling berani berbicara lantang mengenai ketimpangan pembangunan KTI (Kawasan Timur Indonesia) dan KTB (Kawasan Barat Indonesia), dari sini akhirnya pemerintah pusat memberikan perhatian
khusus bagi KTI, sudah tentu berdampak positif bagi Sulsel sebagai gate way kawasan ini, mulai pembangunan Bandara udara, pelabuhan, jalan tol hingga kawasan industri (PT Kima) yang berkembang sangat pesat.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan