Mengapa harus memilih tempat tersebut? Alasan JK sangat sederhana tapi juga sangat masuk di akal. Pertama, Kota Malino adalah daerah sejuk.
Suasana inilah yang akan mendinginkan orang-orang yang hatinya lagi panas. Kedua, dari segi keamanan, sangatlah strategis, Kota Malino cukup jauh dari Makassar, kurang lebih 100 km. Jadi, kemungkinan adanya pihak-pihak tertentu yang hendak menggelar aksi-aksi yang mengganggu, akan berhitung seribu kali. Ketiga, pengamanan cukup efektif dengan meletakkan satu kompi keamanan di Bili-bili sudah bisa memblokir
pendemo yang ingin mengacaukan pertemuan.
Tidak hanya itu, saat diutus ke Malaysia, JK untuk membicarakan komplain negara Jiran terhadap Indonesia yang mengekspor asap, maka saat di dera kritikan dihadapan anggota dewan Malaysia, JK pun menanggapinya dengan santai, "Oke-lah, kami akan membayar kompensasi kerugian akibat asap tersebut, namun terlebih dahulu Anda membayar kami karena berpuluh-puluh tahun Anda menghirup udara segar yang datang dari Indonesia," kata JK menimpali. Para anggota dewan pun negeri Jiran itu terdiam.
Misalnya lagi saat pemerintahan SBY-JK, ketika itu JK ditunjuk untuk mengumumkan kenaikan harga BBM (Bahan Bakar Minyak). JK mengetahui pekerjaan ini bukan hal yang gampang. Salah langkah, bisa mengganggu stabilitas nasional. JK pun memilih waktu yang tepat.
Pertama, pengumuman dilakukan malam Jumat, dengan pertimbangan tak mungkin masyarakat Indonesia mau melakukan demo saat usai salat Jumat. Kedua, dilakukan memasuki Ramadan, lagi-lagi tak mungkin ada
yang mau demo kalau bulan Ramadan.