Menyusuri Gua Ashabul Kahfi, Tempat “Lockdown” 7 Pemuda

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JORDAN - Jordan atau Yordania, negara yang dahulu merupakan bagian dari Negeri Syam bersama dengan Palestina, Suriah, dan Lebanon. Sebuah kota historis modern.

Letaknya begitu strategis dalam jalur pariwisata para pelancong, khususnya mereka yang sedang melakukan perjalanan wisata rohani ke negara tetangganya, Palestina. Namun, Jordan bukanlah sebagai negara persinggahan semata. Jordan sendiri memiliki banyak sekali tempat-tempat wisata yang memiliki sejarah dan ikonik di dunia.

Dalam sejarah Islam, seluruh nabi yang dahulu pernah melakukan perjalanan ke Masjid Al-Aqsa di Palestina, pasti akan melewati Jordan.

Tidak heran di seluruh penjuru Jordan, tersebar kuburan yang biasanya menyatu dengan masjid dan makam atau tempat-tempat yang pernah disinggahi oleh para nabi, di antaranya adalah masjid dan kuburan Nabi Suaib dan Nabi Yusha (murid Nabi Musa, AS) yang terletak di Provinsi Balqa.

Salah satu tempat bersejarah bagi umat Islam yang dapat kita lihat didalam kitab suci Al-Qur’an adalah Cave of the Seven Sleepers atau gua Ashabul Kahfi. Gua ini terletak di kota Abu Alanda, 10 km atau sekitar 20 menit berkendara dari Amman, ibu kota Jordan. Cerita tentang tujuh orang pemuda Yahudi ini pertama kali diungkapkan oleh Malaikat Jibril yang diutus oleh Allah Swt. melalui Surat Al-Kahfi.

Ia menceritakan dengan lengkap tentang Ashabul Kahfi kepada Nabi Muhammad saw. saat beliau ditantang oleh umat Yahudi di Madina yang ingin mengujinya apakah versi cerita Nabi sama dengan seperti yang diungkapkan dalam sejarah umat Yahudi. Dan pada akhirnya, umat Yahudi tersebut sangat kagum dengan penjelasan Nabi Muhammad saw. tentang Ashabul Kahfi yang sama persis dengan cerita yang mereka tahu.

Persembunyian Tujuh Pemuda

Gua yang menjadi tempat bersembunyinya sekelompok pemuda yang dikenal sebagai Ashabul Kahfi (Ahl al-Kahf). Terdapat tujuh pemuda yang bernama Tamlikha, Maksalmina, Marthunus, Nainunus, Saryunus, Zunuwanus, dan Falyastathyunus serta seekor anjingnya bernama, Qithmir.

Gua Ashabul Kahfi di Yordania

Ketujuh pemuda tersebut melarikan diri dari hukuman mati oleh raja zalim penyembah berhala, yakni Raja Decius. Pada zaman Bizantium, ke sebuah gua di pegunungan Nikhayus, Raja Decius tidak suka dengan monoteisme dari ketujuh pemuda tersebut. Kepercayaan akan satu Tuhan dan menyuruh mereka untuk keluar dari agama Allah dan menyembah berhala.

Karena kelelahan, akhirnya ke tujuh pemuda dan anjingnya tertidur di dalam gua itu selama 300 tahun lamanya (tahun Masehi atau 309 tahun Hijriah). Namun, mereka merasa seperti baru tertidur selama satu hari. Saat mereka terbangun, salah satu dari mereka keluar untuk pergi membeli makanan di pasar. Namun, mereka terkejut melihat simbol agama Kristen di mana-mana dan uang yang mereka bawa tidak berlaku lagi. Zaman sudah jauh berganti saat mereka terbangun dan saat itu adalah zaman penyebaran agama Kristen, yang menjadi agama baru Kekaisaran Romawi.

Dalam gua tersebut kita dapat melihat delapan kuburan yang dibangun dari batu yang menyerupai peti mati. Namun, tidak terdapat jasad manusia didalamnya. Di dalam gua tersebut terdalam lubang yang sangat kecil yang juga merupakan kuburan.

Salah satu pemandangan Gua Ashabul Kahfi tampak dari luar. (Foto: Rasid/FAJAR)

“Jika kita berusaha mengintipnya dari luar, kita masih bisa melihat sisa-sisa tulang-belulang manusia didalamnya. Namun, tulang-belulang itu bukanlah miliki ketujuh pemuda itu melainkan diyakini berasal dari reruntuhan gereja,” ulas Rina Kharismawati.

Ada Saatnya Wanita Dilarang Masuk

Lebih lanjut wanita kelahiran Ujungpandang, 17 Mei 1986 ini menjelaskan walaupun cerita tentang pemuda Ashabul Kahfi disebutkan dalam Al-Qur’an. Namun, Al-Qur’an tidak menyebutkan pasti dimana letak gua ini. Sehingga memunculkan banyak spekulasi terkait lokasinya.

Kemungkinan lokasi lain yaitu di gua dekat Ephesus, Turki, Tunisia, dan bahkan China. Pada tahun 2006, pemerintah Jordan mendirikan masjid yang sangat megah di samping gua tersebut yang juga bernama Masjid Ashabul Kahfi.

“Jika tiba waktu salat, gerbang menuju gua dari arah masjid ditutup sementara hingga waktu salat berakhir. Masjid ini juga dijadikan sebagai lembaga teologi Islam di Jordan,” tuturnya.

Untuk mencapai Gua Ashabul Kahfi, terlebih dahulu Anda dapat melakukan penerbangan dari Indonesia menuju Jordania dan akan mendarat di Bandara Internasional Queen Alia. Setelah itu Anda meneruskan perjalanan darat menuju Amman ibukota Yordania. Jarak tempuh dari Bandara Queen Alia menuju Amman kurang lebih 32 km. Lokasi Gua Ashabul Kahfi tidak jauh dari Kota Amman dengan jarak tempuh kira-kira 8 km dan memakan waktu sekitar 15 menit menggunakan taksi.

Para pengunjung wanita yang mengenakan celana panjang tidak diperkenankan masuk. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena telah disediakan jubah berwarna gelap oleh petugas pengurus gua untuk mereka. (edo/mustaqim)

Editor: Rasid Alfarizi
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan