FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Hasil riset dari lembaga survei LSI Denny JA terkait puncak wabah virus corona, dipertanyakan. Seperti diketahui, pada April 2020, lembaga survei ini dengan penuh keyakinan, merilis hasil riset yang mengatakan wabah pandemi corona ini akan selesai di bulan Juni 2020.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menanyakan hal itu. “Sekarang sudah bulan Juli,” kata Jansen, dikutip Kamis (9/7/2020).
Jansen menyertakan sebuah artikel dari media nasional yang memaparkan hasil riset LSI Denny ini yang berjudul: ‘Riset LSI Denny JA: Wabah Corona Indonesia Selesai Juni 2020 ‘.
Dijelaskan dalam artikel tersebut bahwa, setidaknya ada tiga kesimpulan riset. Pertama, 99 persen kasus virus corona selesai bulan Juni.
LSI juga mengklaim, bulan Juli-September 2020 adalah rentang waktu dimana virus corona tak lagi menjadi masalah bagi dunia.
Pada Juli-September, yang terpapar virus corona tetap ada. Namun jumlah kasus baru terpapar grafiknya menurun signifikan.
Kesimpulan kedua dari riset LSI Denny JA adalah Indonesia masuk Kategori B atau negara menengah dalam dari sisi kecepatan menyelesaikan kasus virus corona. Untuk mengatasi 99 kasus virus corona Indonesia baru akan selesai pada Juni 2020.
Dari hasil itu dianggap tidak sesuai dengan apa yang dialami Indonesia sekarang. Di mana kasus positif mencapai 68.079 pasien per 8 Juli. Jumlah ini setelah ada penambahan sebanyak 1.853 kasus baru. Sementara yang meninggal mencapai 3.359 orang.
Oleh karenanya, Jansen pun mempertanyakan keakuratan lembaga survei tersebut. Dia pun menyindir LSI sebagai alat kampanye.