Maju di Musda Golkar, Bupati Pangkep Siap Tantang Kerabat Nurdin Halid

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Penjaringan bakal calon ketua Golkar Sulsel baru dibuka Sabtu, 18 Juli hingga, Minggu, 19 Juli. Adik Nurdin Halid bakal ditantang Syamsuddin Hamid yang saat ini menjabat bupati Pangkep. Maklum, baru dua kader ini menyatakan siap maju.

Maju di musyawarah daerah (musda) X Partai Golkar ini, calon harus memiliki dukungan. Syaratnya, harus mengamankan atau mengantongi dukungan 30 persen pemegang hak suara. Jika dikalkulasi dengan jumlah suara yang akan diperebutkan, setiap calon minimal mengantongi dukungan 9 suara.

"30 persen itu harus dibuktikan dengan dengan surat suara dukungan yang ditandatangani ketua dan sekretaris," kata Ketua Stering Committee (SC) Musda X Golkar Sulsel, Arfandy Idris.

Asal tahu saja, di musda nanti, bakal calon ketua DPD Golkar Sulsel akan memperebutkan 30 suara.

Pemilik 30 suara itu berasal dari DPD Golkar kabupaten dan kota berjumlah 24. Kemudian, satu suara masing-masing milik DPP Golkar, DPD I Golkar Sulsel, dewan pertimbangan, organisasi pendiri, organisasi didirikan, dan organisasi sayap partai beringin rimbun ini.

Menurut Arfandy Idris, musda kali ini memang sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Di mana, sistem penjaringan dan pencalonan dilakukan panitia pengarah sebelum musda digelar. "Jadi sebelum Musda digelar sudah ada bakal calon," katanya.

Adapun tahapan pencalonan terdiri dari tiga tahap. Dimulai dari tahapan penjaringan, pencalonan, dan pemilihan. Panitia Musyawarah Daerah (Musda) X tahun 2020 membuka pendaftaran Bakal Calon Ketua Golkar Sulsel mulai 18 -19 Juli 2020. Selanjutnya pengembalian formulir dilakukan pada 20-21 Juli 2020. Calon ditetapkan, Selasa, 21 Juli.

"Makin banyak calon, tentunya semakin bagus. Kami berharap antusiasme kader untuk ikut mendaftar. Kader yang ingin maju bisa datang sendiri atau mengutus wakilnya. Tetapi, harus ada bukti surat kuasa. Nanti pengembalian berkas baru calon yang datang," tuturnya saat ditemui di Kantor Golkar Sulsel, Kamis, 16 Juli.

Berdasarkan aturan dukungan, pastinya calon tidak akan banyak. Tetap terbatas. "Pokoknya satu calon harus memegang dukungan 30 persen. Secara otomatis maksimal bakal calon ketua golkar hanya ada tiga orang saja," jelasnya.

Sejauh ini, sejumlah nama sudah terdengar jelas akan bertarung memperebutkan posisi orang nomor satu di partai itu.

Beberapa nama yang disebut adalah Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Bupati Bone, A Fahsar Padjalangi, dan Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid. Kemudian, ada anggota DPR RI dari Fraksi Golkar adalah, Supriansa, A Rio Padjalangi, dan Hamka B Kady. Terakhir adalah Kadir Halid. Adik Nurdin Halid itu kini menjabat Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel.

Saat dikonfirmasi, Kadir Halid menyatakan siap maju di musda. Tetapi, dirinya akan melihat dukungan dari tingkat bawah. Jika memang memenuhi syarat dukungan 30 persen, maka tekad untuk maju akan semakin besar.

"Kalau mencapai 30 persen (syarat dukungan maju), maka saya siap maju. Komunikasi akan dibangun dengan pemilik suara," bebernya.

Siapa penantang kerabat Plt Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Hadir di musda nanti mulai terang. Ketua DPD II Partai Golkar Pangkep, Syamsuddin Hamid bertekad maju. Bupati Pangkep dua periode itu akan mendaftar sebagai pada penjaringan yang mulai dibuka panitia pemilih nanti.

Ia pun optimis bisa memenangkan musda dengan meraih dukungan mayoritas dari sejumlah pimpinan DPD II Golkar di kabupaten lainnya. Tidak hanya itu, ia juga membeberkan telah mengantongi dukungan dari pimpinan DPD Golkar daerah untuk memenuhi syarat dukungan.

Ditambahkan, Sekretaris DPD II Golkar Pangkep, Rahmat Nur, Syamsuddin Hamid sudah membangun komunikasi masif dengan petinggi-petinggi Golkar. "Pak Syamsuddin punya kans besar untuk terpilih, saat ini sudah didukung lebih dari 30 persen DPD II Golkar," ungkapnya.

Bagaimana dengan kandidat lainnya? Ketua DPD II Partai Golkar Soppeng, Kaswadi Razak mengaku belum bersikap. Ia yakin dengan kapasitas dirinya. Apalagi saat ini masih lebih fokus untuk mengikuti tahapan Pilkada Soppeng.

"Saya tidak pernah kepikiran untuk maju karena saya tahu diri dan kemampuan. Saya tidak mau berorganisasi dengan nafsu," tegasnya.

Hanya saja bupati Soppeng ini menilai sosok yang sepatutnya maju dan didukung adalah sosok yang tidak terlibat dalam faksi manapun dan bisa membesarkan partai. Sosok yang memiliki dukungan dari DPP Golkar sangat penting.

Ketika disebut apakah Supriansa cocok dengan syarat-syarat tersebut, dirinya mendukung. "Kalau saya disuruh memilih, tentu saja, saya pilih Supriansa," tegasnya. (abd/abg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan