Separuh Jalan di Gowa Rusak Berat, Didominasi Wilayah Pegunungan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GOWA-- Infrastruktur jalan di Kabupaten Gowa mesti diseriusi. Masih ada 50 persen jalan belum tersentuh aspal.

Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Gowa memiliki ruas jalan sepanjang 2.239 kilometer. Namun baru 1.100 kilometer jalan yang telah dibenahi.

Alasannya, APBD terbatas. Padahal tahun ini daerah tetangga Kota Makassar ini mengelola APBD Rp3,9 triliun.

Warga berharap sejumlah jalan dipelosok tak diabaikan. Apalagi dijanji perbaikan jalan sejak tujuh tahun lalu.

Seperti yang dialami warga Dusun Malenteng, Desa Erelembang, Kecamatan Tombolopao.

Hanya saja, tuntutan yang setiap tahunnya disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrembang), tidak mendapat respons.

"Panjang jalan hanya 7 kilometer, tetapi sudah tujuh tahun tidak tuntas," kata Andi Anjas, warga Malenteng, Jumat, 17 Juli.

Menurutnya, pemda tak boleh menarik kesimpulan bahwa jalanan di Malenteng pendek. Hanya tujuh kilometer saja. Sebab, pemerintah tidak pernah merasakan penderiatan yang dialami warga selama bertahun-tahun.

"Jalan kaki satu kilometer saja itu butuh waktu sekitar 30 menit. Belum lagi kalau hujan, jalan becek," ungkap Anjas.

Pemda sebutnya, bisa saja membuat perencanaan anggaran perbaikan jalan yang dianggap pendek ini. Akan tetapi, Malenteng dan mungkin saja daerah pendesaan lainnya terlupakan. Entah apa alasannya.

"Padahal di desa sumber produksi pertanian. Kontribusinya ke daerah besar," sebutnya.

Ketua Komisi III DPRD Gowa, Lukman Naba, mengatakan, aspirasi yang disampaikan warga Malenteng sedang dalam pembahasan. Termasuk merencanakan kunjungan ke lokasi.

"Ini masih di bahas juga. Belum ditentukan kapan kunjungannya," kata Lukman Naba, kemarin.

Sebelumnya, Kepala Seksi Pembangunan Jalan Dinas PUPR Gowa, Rusdiyanto menyebut, pengaspalan jalan di Kecamatan Tombolopao telah dilakukan sepanjang 39,76 kilometer (km) dari total ruas jalan 252,12 Km. Khusus di Dusun Malenteng, Desa Erelembang telah menyasar 5,67 km.

"Setiap tahun Kecamatan Tombolopao selalu mendapat jatah pengerjaan jalan," katanya.

Meski demikian, untuk 2020 ini Kecamatan Tombolopao dan sejumlah kecamatan lainnya tidak mendapatkan jatah pengerjaan jalan. Dipicu adanya pemotongan anggaran di tengah pandemi Covid-19. (rud/dir)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan