Sanitasi dan Air Bersih Masih Menjadi Kendala

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MASAMBA -- Kesulitan air bersih di pengungsian masih dicarikan solusi. Polres Luwu Utara membangun satu unit sumur bor. Sumur bor ini berada di Posko Induk TNI dan Polri, Panampung. "Sumur bor ini bisa mengatasi kesulitan air bersih pengungsi yang ada di Panampung," kata Kapolres Luwu Utara, AKBP Agung Danargito.

Kedepan, ia akan membuat sumur bor dua titik lagi. Ia juga akan mendirikan 12 tenda komando bagi pengungsi di Panampung. Lalu membangun dua unit tenda di Bone Tua. Empat tenda di daerah Meli. Pendirian tenda lebih prioritas di daerah pegunungan Panampung karena jumlah pengungsinya lebih banyak. Mencapai 2.500-an orang.

"Kami ingin menghilangkan trauma akibat banjir bandang yang mereka alami. Sekaligus mengembalikan keceriaan mereka," jelasnya. Sementara, Kepala Subbidang Fasilitasi Tanggap Darurat di Pusat Krisis Kesehatan, Rakhmad Ramadhanjaya menilai banyak persoalan di lapangan yang hulunya pada klaster lain.

"Pengungsi rentan digigit nyamuk. Rawan malaria, ispa dikarenakan debu dan nyamuk masuk tenda. Pengungsi juga tidak memiliki MCK. Bisa menimbulkan penyakit diare. Bahkan, sampah berada di dekat dapur umum. Berbahaya bagi kesehatan pengungsi. Termasuk asupan gizi anak-anak lansia hingga ibu hamil dan menyusui. Jadi atensi," paparnya.

Data dari Dinkes Luwu Utara, pengungsi banyak ynag menderita inspeksi penyakit saluran pernapasan. Ada 53 orang, diare enam orang. Luka-luka 97 orang, dermatitis, 36 orang, hipertensi 33 orang. Pengungsi hamil ada 137 orang, bayi ada 124 orang, lansia 2.530 orang, dan balita 870 orang.

Korban Meninggal

Tim Badan Sar Nasional (Basarnas) masih terus melakukan pencarian korban banjir di Kecamatan Baebunta dan Masamba. Pencarian di daerah Baebunta masih nihil. Sementara di Kecamatan Masamba ditemukan dua orang korban. Seorang korban ditemukan di Pombakka dan satunya lagi di perumahan Griya Cendana Permai.

"Semuanya meninggal dunia dan ditemukan dalam lumpur," kata Kasi Ops Basarnas Sulsel, Rizal. Hari ini atau kemarin, Basarnas telah menemukan tujuh orang yang dilaporkan hilang dalam keadaan hidup. Mereka tersebar di sejumlah tenda darurat pengungsian di Baebunta. Saat ini, korban hilang masih ada 11 orang.

Bantuan Pengungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara telah menerima bantuan kemanusian. Baik dari pemerintah pusat, daerah tetangga, badan usaha milik negara (BUMN), organisasi masyarakat (ormas), organisasi pemuda, organisasi mahasiswa, organisasi profesi, dan lembaga lainnya. Baik makanan, pakaian, maupun kebutuhan lainnya.

"Alhamdulillah, bantuan banyak yang masuk. Bantuan ini langsung diserahkan ke lokasi pengungsi," kata Muslim Muchtar. Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian pemerintah dari daerah tetangga dan yang menyalurkan bantuan.

"Terima kasih atas perhatian dan dukungannya kepada masyarakat Luwu Utara. Pastinya ini sangat berharga dan tentu saja dapat meringankan beban masyarakat kita di Luwu Utara," kata Indah. (ans-shd/abg)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan