Wanto juga menegaskan bahwa Demokrat seharusnya sadar dan lebih mengintropeksi diri untuk tidak banyak berkomentar sinis tentang penetapan Gibran. Apalagi diketahui bahwa Demokrat tidak memiliki kursi di DPRD Surakarta.
Menurutnya, apa yang dilontarkan ke media dan medsos ibarat pepatah menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri. "Seandainya Pak Jokowi membuka pintu koalisi kepada Demokrat, bisa ditebak SBY akan segera menyodorkan nama AHY masuk ke kabinet. Jadi meributkan dan mengaitkan dinasti politik ibarat menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri,” jelasnya.
Bagi PDI Perjuangan, pengumuman 45 calon kepala daerah oleh Megawati Soekarno putri adalah mandat yang harus dilaksanakan dengan kerja keras demi memenangkan suara rakyat.
"Seharusnya ada kesadaran bahwa cuitan di medsos itu tidak akan memenangkan suara rakyat. Namun, menangis dan tertawa bersama rakyatlah yang membuat kita bahagia,” tutupnya. (jpnn/fajar)