Hampir Pasti, Gibran Rakabuming Raka Lawan Kotak Kosong

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SOLO -- Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka resmi diusung PDIP maju Pilwali Kota Solo.‎ Pengusaha muda itu dipasangkaan dengan Teguh Prakosa.

Untuk jumlah kursi di DPRD Solo sendiri 45 kursi, 30 kursi diborong PDIP, sisanya PKS 5 kursi, Gerindra, Golkar, PAN masing-masing 3 kursi dan PSI 1 kursi. Sementara, syarat untuk mengajukan calon sendiri adalah 9 kursi atau 20 persen dari total kursi.

Di pilwali Solo ini setidaknya Gibran telah mendapatkan dukungan dari mayoritas partai yang duduk di DPRD. Keempat adalah PDIP, Golkar, Gerindra dan PAN. Hal ini berpotensi memunculkan calon tunggal. Sebab hanya PKS dan PSI yang belum memutuskan sikapnya.

PKS dan PSI jika berkoalisi tidak memenuhi persyarakat. Karena jika ditotal mereka hanya mengantongi 6 kursi. Padahal persyarakatannya adalah 9 kursi atau 20 persen dari total kursi.

Menanggapi hal tersebut, Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadhanil mengatakan calon melawan kotak kosong sudah terjadi pada 2015 silam. Sehingga Gibran bakal melawan kotak kosong bukanlah hal yang baru.

“Fenomena calon tunggal ini adalah sudah ada sejak Pilkada 2015. Persoalannya memang multi aspek,” ujar Fadli kepada JawaPos.com, Rabu (22/7).

Fadli mengatakan, salah satu alasan calon melawan kotak kosong karena mekanisme kaderisasi yang buruk di dalam tubuh partai. Sehingga tidak mempunyai calon yang untuk dijagokan.

“Adalah parpol belum punya mekanisme kaderisasi dan rekrutmen politik yang bagus. Akhirnya tidak ada kader atau figur yang bisa diusung. Karena kaderisasi dan rekrutmen parpol tidak dilakukan secara serius,” katanya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan