Musda Golkar Jadi Ajang Kubu NH vs Pembaharu, Supriansa: Saya Ingin Menyatukan Mereka

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Selangkah lagi bagi Supriansa menduduki takhta 01 Partai Golkar Sulawesi Selatan. Anggota Mahkamah Partai itu telah mengantongi setidaknya 11 suara dari DPD II kabupaten/kota.

Supriansa menegaskan, keinginannya maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel bermodalkan semangat ingin menyatukan dua kelompok yang tengah berseberangan yakni kubu Nurdin Halid (NH) dan kelompok pembaharu.

Tak bisa dinafikkan, faksi atau kelompok pecah menjadi dua di tubuh beringin rimbun tersebut. Ada kubu pro perubahan dan pro status quo atau kubu Nurdin Halid.

"Setiap organisasi pasti ada kelompok-kelompok, dan faksi-faksi. Saya mau tekankan, saya tidak berada dalam kelompok-kelompok tersebut, baik di kubu pembaharu maupun kubu Nurdin Halid," jelas Supriansa kepada fajar.co.id, Kamis (23/7/2020).

"Saya datang bermodalkan semangat ingin menyatukan dua kelompok ini. Ibaratnya saya jarum dan benang ingin menjahit dua helai kain yang terpisah. Menyatukan dua kelompok ini adalah cita-cita saya," tegasnya.

Menurut mantan Wakil Bupati Soppeng itu, jauh sebelum dirinya berniat maju sebagai Calon Ketua, Supriansa telah lebih dulu memasifkan komunikasi dengan dua kubu tersebut, baik dengan NH maupun pembaharu.

"Saat saya bertemu dengan kubu pembaharu, saya sampaikan janganlah jadikan kubu Pak NH sebagai rival kita, begitu pun saat saya bertemu Pak NH, saya juga mengatakan jangan jadikan kubu pembaharu sebagai lawan. Tetapi kader-kader Golkar, mari bersatu membawa kejayaan partai ini ke depan," tandasnya.

Supriansa juga menepis isu bahwa dirinya lebih dominan di satu kubu tertentu. Saat ia mengundang secara terbuka seluruh Ketua dan Sekretaris DPD II semalam, kebetulan saja yang memenuhi undangannya mayoritas dari kubu pembaharu. Sehingga muncul dugaan, Supriansa, ada di kubu tersebut.

"Saya tegaskan saya bukan orangnya pembaharu. Kita tidak boleh memelihara perbedaan. Saya datang ke Musda bukan untuk mempertajam perbedaan, tetapi saya datang menawarkan persamaan yang kuat," pungkas Supriansa lugas. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan