Diskresi Kurang Lengkap Tanpa NH, Supriansa: Saya Sudah Hubungi Beliau, Tolong Bantu Saya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Rekomendasi DPP sepertinya belum cukup bagi Supriansa untuk bertarung di arena Musyawarah Daerah (Musda) X Golkar Sulsel. Dukungan tokoh beringin, Nurdin Halid juga dibutuhkan.

Supriansa mulai terbuka dengan dukungan yang didapatkannya. Ada sebelas DPD II Golkar yang memberi surat dukungan amanah. Di antaranya DPD Jeneponto, Enrekang, Soppeng, Bone, Gowa, Sinjai, Takalar, Luwu, Tana Toraja, Pinrang dan Dewan Penasihat. Mereka adalah kelompok yang menginginkan pembaharuan di partai berlambang pohon beringin itu.

"Sudah ada tanda tangan dan stempel basah. Saya berharap mereka tidak ke kandidat lain," kata Supriansa saat ditemui kemarin.

Meski mengantongi surat rekomendasi sebagai calon dari pimpinan pusat, anggota DPR RI ini sepertinya merasa belum cukup. Ada yang kurang.

Karena itu, ia terus bermanuver. Termasuk mendekati dan meminta restu Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Sulsel, Nurdin Halid.

"Saya berharap Pak NH memberi dukungan kepada saya. Juga berharap kelompok pembaharuan berikan dukungan kepada saya. Mungkin saya tidak bisa memuaskan keduanya, tapi saya berusaha menyatukan kedua kelompok ini. Jika keduanya berkenan memberi dukungannya," ungkap Supriansa di Makassar, Kamis (23/7/2020).

Diketahui, saat Mantan Wakil Bupati Soppeng itu mengundang secara terbuka seluruh Ketua dan Sekretaris DPD II, kebetulan saja yang memenuhi undangannya mayoritas dari kubu pembaharu. Sehingga muncul dugaan, Supriansa ada di kubu tersebut.

Meski syarat dukungannya telah cukup, Supriansa berharap Nurdin Halid memberikan dukungan. Karena diakuinya telah lebih dulu terjalin komunikasi dengan NH dibanding dengan kelompok pembaharuan.

"Saya juga sudah menelepon NH, saya bilang tolong bantu saya. Walaupun ada yang beliau jagokan, tapi tetap bantu juga saya. Karena tanpa bantuan Pak NH, saya juga merasa kewalahan. Beliau adalah tokoh Sulsel yanh patut kita hargai. Beliau adalah kakanda saya, senior saya. Tentu beliau paham akan jiwa saya yang terbuka," papar Supriansa.

Supriansa menegaskan, keinginannya maju sebagai calon Ketua Golkar Sulsel bermodalkan semangat ingin menyatukan dua kelompok yang tengah berseberangan yakni kubu Nurdin Halid (NH) dan kelompok pembaharu.

Tak bisa dinafikkan, faksi atau kelompok pecah menjadi dua di tubuh beringin rimbung tersebut. Ada kubu pro perubahan dan pro status quo atau kubu Nurdin Halid.

"Saya mencontohkan politik terbuka, santun. Karena itulah pembawaanku. Karena saya tak ingin menjadikan di luar dari kita adalah lawan. Bahkan di depan kelompok Pembaharu, saya mengelu-elukan NH," pungkas Supriansa. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan