Mantan Ketua PMII Komisariat UMI Ini melanjutkan, Makassar memang merindukan dan butuh wali kota yang mau mengabdi dengan tulus membangun daerah, termasuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Terlebih, ibukota provinsi Sulsel memiliki ragam masalah yang amat kompleks, ditambah lagi dengam masyarakat yang multikultur.
"Dilan bisa menjadi jawaban dari problematika tersebut. Selain karena punya DNA melayani, keunggulan pasangan ini terletak pada karakter, pengalaman dan rekam jejak. Keduanya mempunyai catatan positif dan bersih," ucap wakil ketua PC Anshor Kota Makassar ini.
Deng Ical memang dikenal dengan karakter sombere. Kader tulen Muhammadiyah itu bisa diterima oleh seluruh elemen masyarakat. Ia berteman dengan semua orang, tanpa membeda-bedakan si kaya dan si miskin. Tak berbeda dengan Deng Ical, Fadli Ananda merupakan pribadi yang sopan dan ramah kepada setiap orang. Ia juga menjadi representasi suara kalangan milenial.
Keunggulan lain, Deng Ical juga memiliki pengalaman yang komprehensif di pemerintahan, baik sebagai eksekutif maupun legislatif. Ia pernah menjabat anggota DPRD Makassar dan juga pernah mengemban amanah sebagai Wakil Wali Kota Makassar. Tidak kalah penting, rekam jejak Deng Ical maupun Fadli Ananda terbilang bersih. Mereka tak pernah tersangkut masalah. (rls/fajar)