FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Din Syamsuddin memastikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) digagas dan dibentuk atas dasar gerakan moral. Tidak ada upaya menjatuhkan apalagi memakzulkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Pembentukan KAMI berlangsung di kawasan Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan pada Minggu (2/8).
”Begini ya, KAMI ini nantinya akan mengkaji berbagai permasalahan di Indonesia dan menawarkan solusinya. Jelas ini bukan gerakan politik praktis kekuasan. Tidak ada satu katapun bahwa gerakan ini ingin memakzulkan atau memberhentikan seseorang atau sebuah rezim, ingat,” terang mantan Ketua PP Muhamadiyah Din Syamsudin itu.
Beberapa hal yang mendasari lahirnya kelompok ini, kata Din, seperti adanya pembahasan untuk berbagai aturan yang dianggap menyimpang. Mulai dari UU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), Minerba, hingga Omnibus Law. ”Fokusnya jelas, nanti ada outputnya. Ya ke depan jangan ada produk hukum dan perundang-undangan yang menyimpang dari UUD 1945, itu intinya,” jelas tokoh Muhammadiyah itu.
Acara ini disebut Din belum menjadi deklarasi pendirian KAMI. Pihaknya masih bersiap untuk mengumpulkan orang, memetakan permasalahan, dan baru akan mendeklarasikannya pada pertengahan Agustus mendatang.
”Hari ini (Kemarin, red) belum dideklarasikan, nanti perlu bersama-sama semua pendukung yang bersetuju tentu ada kesepakatan kita rumuskan apakah namanya deklarasi, maklumat, Piagam, petisi, pernyataan, keprihatinan untuk menyelematkan Indonesia,” kata dia.
Untuk diketahui, sejumlah pihak berkumpul pada pertemuan tersebut. Beberapa di antaranya, Para tokoh dan aktivis yang hadir dalam acara itu antara lain Abdullah Hehamahua, Rocky Gerung, MS Ka’ban, M Said Didu, Refly Harun, Syahganda Nainggolan, Prof Anthony Kurniawan, Rohmat Wahab, Ahmad Yani, Adhie M Massardi.