FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menanggapi gerakan moral yang dimotori tokoh nasional, Din Syamsuddin dan Rocky Gerung beserta sejumlah tokoh lainnya.
Din Syamsuddin dan Rocky Gerung cs melakukan pertemuan dalam rangka pra deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8/2020).
Menurut Jimly, semua golongan perlu didengar untuk Indonesia, termasuk gerakan yang dimotori Din Syamsuddin.
“Gerakan bgini prlu didengar. Karna makin sulit brkumpul di tengah covid, kian exklusif pula relasi antar kelom & gol dlm masyrkat demokratis. Smua golongan prlu saling dengar utk Indonesia. Akibat covid, smua skenario kebijakan lama jd tdk relevan & perlu revisi, aplgi baru RUU,” kata Jimly melalui akun Twitternya, Senin (3/8/2020).
Sebelumnya, puluhan tokoh dari berbagai elemen bertemu untuk membentuk Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Mereka menyebut KAMI sebagai gerakan moral dari berbagai elemen.
Beberapa tokoh yang ikut dalam deklarasi KAMI, yakni mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, pakar filsafat Rocky Gerung, ahli hukum tata negara Refly Harun, dan mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.
Din Syamsuddin mengatakan, KAMI merupakan gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia.
“KAMI, pada pemahaman saya adalah sebuah gerakan moral seluruh elemen-elemen dan komponen bangsa lintas agama, suku, profesi, kepentingan politik kita bersatu, kita bersama-sama sebagai gerakan moral untuk menyelamatkan Indonesia,” ujar Din saat deklarasi di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).
Menurut Din, masih banyak tokoh lain yang mendukung KAMI tapi belum bisa hadir. Di antaranya mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo, Rachmawati Soekarnoputri dan ekonom senior, Rizal Ramli.
Din mengatakan, tokoh-tokoh ini bakal hadir dalam acara KAMI selanjutnya.
“Saya yakin ormas-ormas Islam juga bersepakat, belum ada yang mewakili, mungkin saya sebagai ketua Wantim MUI begitu pula ormas atau majelis agama lain semuanya tadi pagi menghubungi,” tandas Din Syamsuddin. (pojoksatu/fajar)