Sehari–hari, Tuti berjualan tisu dan asongan lainnya di lampu merah Jalan Baru. Anak-anaknya juga tak jarang ikut mengamen. “Lumayan untuk tambah-tambah, apalagi sekarang disuruh beli pulsa untuk belajar. Mereka pengin terus sekolah,” sahutnya sambil menangis lagi.
Meski terlihat sarkas ketika organ tubuh dijual, Tuti berharap hal itu bisa menjadi solusi bagi ekonom keluarganya. Tuti tinggal di kontrakan di Kampung Pangkalan RT 02/01, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara. Bersebelahan dengan pembangunan apartemen mewah milik El Centro.
“Saya memang asli sini. Keluarga juga ada yang tinggal di sini, tapi memang saya tidak mau merepotkan keluarga. Karena mungkin mereka juga sedang kesulitan. Saya dapat bantuan dari pemerintah, tapi jauh dari cukup,” tukasnya. (radarbogor/fajar)