"Kita sama-sama bisa melihat, meskipun sektor lainnya mengalami kontraksi, dari data BPS kemarin sektor pertanian justru tumbuh positif 16 persen. Jadi, ini adalah sektor yang punya daya tahan," twitnya.
Fadli membenarkan, kontribusi sektor pertanian bagi PDB memang 'kecil', sekitar 13 persendan cenderung terus menurun setiap tahun. Namun, pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
Sekitar 35 persen angkatan kerja diserap sektor pertanian.
Lebih lanjut Fadli mengatakan, sektor-sektor yang bisa menyerap angkatan kerja seharusnya makin diperhatikan pemerintah di tengah pandemi, isu pengangguran, pemutusan hubungan kerja dan kemiskinan yang kian mengancam.
Sektor pertanian dinilai bisa menjadi pendorong di saat krisis. Apalagi, sektor pertanian yang kukuh merupakan prasyarat penting bagi industrialisasi. Contohnya di Eropa, Jepang, atau Korea Selatan, industrialisasi bisa terjadi karena ditopang sektor pertanian yang kuat.
"Sekali lagi, pemerintah seharusnya tak lagi bermimpi akan mencapai hasil berbeda melalui resep yang sama. Sekarang saatnya ganti resep dan ganti koki khususnya di bidang ekonomi dan kesehatan," twit @fadlizon.
Fadli menilai, jika koki di dapur kabinet tak bisa membuat resep lain, tentu hasilnya tak akan sesuai harapan. "Jangan sampai kemarahan presiden berkali-kali jadi sia-sia, dan rakyat yang menjadi korban," kicau @fadlizon. (jpnn/fajar)